Minggu, 28 September 2014

Romantisme Rosul kepada Istri-Istrinya




Rosul Adalah contoh yang paling baik. Bukan saja beliau adalah seorang rosul, tetapi beliau juga contoh seorang pemimpin yang baik, Panglima Perang yang tangguh,  Guru , pedagang dan suami yang baik bagi istri-istrinya. Seperti yang disebutkan oleh Allah dalam
QS Surat al Ahzab ; 21


Artinya “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Sehingga sangat patut jika kita menjadikan Rosulullah sebagai “model” dalam setiap kehidupan kita. Sangat disayangkan sebagian dari kita malah mengambil contoh dari orang lain yang tidak pasti kebaikannya.
Dalam berumah tanggapun Rosulullah adalah seorang suami yang sangat baik dalam memperlakukan istri-istrinya. Penuh dengan kemesraan dan cinta. Tapi bukan berarti rumah tangga rosulpun lepas dari pertengkaran. Tapi masalahnya bagaimana rosul dalam menyikapi sebuah konflik sehingga membuat rumah tangganya tetap harmonis. Ini yang insya Allah akan dibahas.
Rosul mencontohkan romantisme rumah tangganya dengan 3 cara :
1.       Romantisme dengan kata-kata
2.       Romantisme dengan perbuatan
3.       Romantisme ketika sedang Konflik.
Mari kita bahas satu persatu .
1.       ROMANTISME DENGAN KATA-KATA
Kata-kata bisa membuka keromantisan dalam rumah tangga. Coba kita bandingkan diri kita antara mendengar panggilan kasar dengan panggilan yang halus, tentu lebih terdengar sejuk di hati jika dipanggal dengan halus.
Hr bukhari muslim
Rosul bersabda “ Ungkapan yang baik adalah sedekah. Manusia yang paling baik dari kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan Aku adalah yang paling baik pada keluargaku”

Jadi sedekah itu bukan Cuma memberikan uang, barang atau yang semisalnya, berkata-kata yang baikpun merupakan sedekah dan mendapat pahala disisi Allah.
Rosul selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan-panggilan yang lembut, panggilan-panggilan sayang.

HR ibn Hajar dinyatakan sahih oleh beliau
Aisyah ra berkata “ suatu saat saya dipanggil Rosulullah di masjid, dan saat itu  ada anak2 habasyah sedang bermain2 di halaman masjid. Rosul berkata “ ya Khumairoh ( yg pipinya merah jambu), apakah engakau tak ingin melihat anak-anak bermain?”. Aisyahpun datang dan bersender pada rosulullah. (dalam riwayat lain dia bersender di pipi Rosulullah).
Rosul berkata “Apakah engkau sudah selesai?”
Aisyah menjawab” belum “
Selang beberapa saat, rosul pun kembali berkata
Rosul “apakah sudah selesai?”
Aisyah “ belum” sambil Aisyah terus bersender pada rosulullah. Rosulpun kemudian kembali bertanya “ Apakah sudah selesai?”
Aisyah “belum”
Kemudian aisyah berkata” aku begitu adalah untuk menunjukkan betapa istimewanya aku di sisi rosulullah.

Itulah perilaku rosulullah yang dengan sabar melayani istrinya aisyah, walau beliau begitu bermanja2 di depan umum tapi beliau tidak marah.
Diantara bentuk romantisme yang lain adalah MENGAJAK BERBICARA
Dalam sebuah Hr Bukhari, aisyah bercerita “ Nabi ketika bangun tidur setelah selesai melakukan sholat malam, beliau melihat aku apakah sedang tidur atau tidak. Jika aku sedang bangun maka beliau mengajak aku berbincang-bincang, Tapi jika aku sedang tidur maka nabi kembali tidur disisiku.”
Perlakukan rosul ini bukan semata2 kepada aisyah saja yang masih muda, tapi rosul memperlakukan sama kepada semua istri-istrinya.
Seorang sahabat lain juga menceritakan, Ibn Abbas suatu malam menginap di rumah Maimunah, salah satu istri rosululah. Ibn abbas melihat  Rosulullah menyempatkan berbincang-bincang dengan istrinya kemudian beliau tidur (HR Bukhari).
Perlu diketahui, Maimunah itu adalah istri rosul yang berusia lebih dari 60 th. Hadis ini membuktikan bahwa Rosul bersikap memperlakukan istri-istrinya sama saja. Namun dalam melakukan perbincangan itu yang penting itu adalah Kulitas bukan kuantitasnya. Mungkin waktu untuk berbincang tidak sering, tapi berkualitas, itu akan lebih baik daripada berbincang semalam suntuk tapi tak bermanfaat. Dan kita jangan sampai meremehkan Masukan dari Istri.

Dikisahkan ketika saat perjanjian Hudaibiyah, ketika itu para kaum mukminin sangat marah termasuk umar bin khatab terhadap perjanjian hudaibiyah yang menurut mereka itu merugikan kaum muslimin.  Mereka sudah ingin pergi untuk haji, dan mereka sudah membawa kambing dan  biasanya mereka memotong rambutnya. Tapi orang2 musrik itu melarangnya karena perjanjian tersebut. Rosul sudah menenangkan mereka dengan mencoba berkata “Aku adalah hanya rosul yang menjalankan perintah”.  Tapi mereka tetap marah. Maka turunlah perintah dari Allah agar mereka tetap memotong domba yang mereka bawa dan memotong rambutnya. Rosulpun segera memerintahkan pada kaum muslimin untuk memotong dombanya dan mencukur rambutnya. Namun sampai 3x Rosul memerintah, mereka tetap tidak mau melaksanakan. Dengan perasaan jengkel, beliau masuk ke tenda dan disitu ada Ummu Salamah. Ummu salamah melihat rosul raut mukanya jengkel kemudian menanyakan masalahnya, kemudian rosulpun menceritakannya. Ummu salamah kemudian berkata “ kalau engkau ingin dipatuhi, keluarla dan jangan bicara pada siapapun. Sembelihlah domba dan cukur rambutmu”.
Rosulpun kemudian menjalankan apa yg disarankan oleh istrinya, beliau keluar tenda dan tanpa bicara pada siapapun, menyebelih domba dan mencukur rambutnya.
Baru setelah para sahabat melihat itu, mereka pada berbondong2 menirukan perbuatan rosulullah.

Itulah contoh rosul, belau tidak malu atau gengsi untuk menerima masukan dari istri. Walau beliau adalah seorang rosul, tapi jika masukan istri itu baik beliau akan dengan senang hati mendengarkannya.

2.       ROMANTISME DENGAN SIKAP
Berdasarkan penelitian, romantisme dengan sikap itu mempunyai pengaru 65% kepada kemesraan dibandingkan dengan romantisme kata2 yang hanya 35%.
Keromantisan Rosulullah dalam sikap beliau banyak sekali ditunjukkan dalam hadis2.

Ketika Masuk ke Rumah :
Aisyah berkata “ Rosulullah ketika masuk ke rumah yang pertama kali dilakukan adalah bersiwak.” Hr muslim
Ini adalah adab yang sangat bagus ditunjukkan rosulullah. Banyak orang yang ketika mau pergi kerja, pakai minyak wangi tapi ketika pulang untuk menemui istrinya, mereka santai saja. Sedang Rosul beliau membersihkan mulutnya, supaya segar ketika bertemu istrinya.

Ketika Memasak di dapur
Aisyah berkata “ Rosulullah shalallahu ‘allaihi wa sallam sibuk membantu istrinya dan jika tiba waktu shalat maka iapun pergi menunaikannya” (Hr bukhari).

Urwah bertanya kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apa yang diperbuat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu di rumah?”, Aisyah menjawab, “Ia melakukan seperti yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember.”
Dalam Syama’il karya At-Tirmidzi terdapat tambahan, “Dan memerah susu kambingnya…”

Ketika dimeja makan
Hr bukhari
Rosul bersabda “ Tidaklah engkau memberi nafkah karena lillahi ta’ala akan mendapat pahala meskipun itu menyuapi  makan pada istri”
Aisyah bercerita “ Saya itu kalau minum dan menaruh gelasnya, maka rosulullah akan mengambil gelas itu dan mencari bekas bibir saya di gelas dan minum ditempat itu. Kadang saya makan daging dan saya letakkan, kemudian rosul mengambil dagingnya dan makan di bekas gigitan saya. “ Hr ibn Hibban dinyatakan sahih oleh Al Arnauth
Subhanallah…….sungguh sangat luar biasa apa yang dicontohkan oleh rosulullah, mungkin saja sangat amat langka itu dilakukan atau dipraktekkan oleh suami-suami di jaman sekarang. Padahal nabi itu bukan Cuma presiden, tapi lebih dari itu. Beliau adalah rosul utusan Allah.
Abu hurairoh berkata, “ rosulullah itu tidak pernah mencela sedikitpun masakan yang dimasak oleh istri-istrinya. Jika beliau mau maka akan dimakan, tapi jika tidak  maka akan ditinggalkan.”
Jadi beliau tidak lantas marah2 karena masakannya kebanyakan garam, ga enak.

Ketika di Kamar tidur
Kamar tidur itu bukan monopolil hanya untuk urusan ranjang saja, bukan Cuma masalah hubungan intim.
Aisyah bercerita “ Rosulullah ketika setelah sholat Ashar, beliau mengunjungi semua istri-istrinya, dan ketika masuk ke kamar istrinya, beliau mendekatinya (memeluk, membelai, mencium). Dan Saya terbiasa menyisir rambut Rosulullah HR Bukhari
Dlam hadis ini jelas bahwa rosul di dalam kamar itu tidak Cuma melakukan hubungan intim, tetapi juga membangun kemesraan dengan cara lain.

Aisyah bercerita “ terkadang rosul itu meletakkan tangannya di pangkuanku sambil membaca Al quran dan saat itu saya sedang dating bulan”
Kepada istri yang lain pun rosul melakukan.
Ummu salamah bercerita “ Pada suatu hari ketika saya sedang tidur dengan rosulullah dalam satu selimut, tiba-tiba saya datang bulan. Maka saya pelan-pelan turun dari ranjang dan memakai pakaian khusus datang bulan. Rosul melihat dan bertanya “ apakah engkau sedang datang bulang?”
Ummu salamah menjawab “ iya”
Rosul berkata “ sini tidur lagi disini”
Dan sayapun kembali tidur dengan rosul dalam satu selimut
HR muslim

Ketika sedang di kamar mandi
Bahwa Ummu salalamah dan Rosulullah mandi bersama dalam satu ember karena mereka dalam keadaan junub. (HR muslim)

Sebelum ke masjid
Aisyah bercerita : “ bahwa rosulullah mencium istrinya dan berangkat ke masjid tanpa berwudhu lagi.” Hr tirmidzi sahih oleh ibn hibban dan syeh al albani

Mengantar istrinya
Shofiah bercerita, “ suatu hari nabi sedang berada di masjid dengan beberapa istrinya termasuk saya. Rosulpun berkata “ wahai sofiyah jangan terburu-buru, saya akan mengantar kamu pulang ke rumah”.Hr bukhari

Ketika bepergian
Walau Rosul mempunyai beberapa istri, tapi beliau sangat adil kepada semua istrinya. Bahkan untuk urusan bepergian, nabi bergilir mengajak para istrinya. Tidak cenderung ke salah satusaja.
Aisya bercerita “ Ketika rosulullah akan bepergian, maka beliau mengundi istri2nya, siapa yang akan ikut”

Dari Anas bin Malik, “Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Khaibar, tatkala Allah mengilhamkan rasa tengan dalam jiwanya untuk menaklukkan benteng Khaibar, sampai sebuah kabar kepada beliau tentang kecantikan Shafiah bin Huyai bin Akhthab dan suami Shafiah pada saat itu telah tewas dengan usia pernikahan mereka yang masih dini. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun meminangnya untuk menjadi istrinya. Kemudian beliau mengadakan perjalanan pulang menuju Madinah.” Anas melanjutkan, “Aku melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan kelambu di atas unta untuk Shafiah lalu beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam duduk di dekat unta lalu meletakkan lutut, lalu Shafiah menginjakkan kakinya di atas lutut beliau untuk naik di atas unta.” Adakah seorang suami yang mungkin berbuat hanya setengah dari usaha yang dilakukan Rasulullah, seperti membukakan pintu mobil untuk sang istri, membawakan belanjaannya, dsb. Tentunya hal ini tidak banyak kita dapati.

Maka tak heran, keluarga rosulullah itu sangat harmonis begitu juga para istri2 beliau.

Pada suatu hari Aisyah diajak rosul untuk berpergian. Dalam tengah perjalanan, Rosul mengajak Aisyah untuk lomba lari (dalam riwayat lain, rosul memerintahkan para sahabatnya untuk pergi dahulu). Dan saat lomba itu dimenangkan oleh aisyah karena saat itu masih ramping.
Di lain waktu dalam suatu perjalanan, Rosul kembali mengajak aisyah untuk lomba lari, dan kali ini dimenangkan oleh rosulullah. Kemudian Rosul berkata “ Satu Sama”. Hr abu dawud dinyatakan sahih oleh syeh al albany.

Anas bin malik bercerita “ ada tetangga rosulullah, dia orang Persi. Jika memasak Gule rasanya sangat enak. Suatu saat Rosul diajak untuk makan gule di rumah orang itu
Orang persi “ maukah engkau makan gule dirumahku?”
Rosul bertanya “ Apakah aisyah diundang?”
Orang persi “ tidak wahai rosul”
Rosul menjawab “ ya sudah, aku tak usah datang”
Dilain waktu, orang persi itu mengundang rosulullah kembali
Orang persi “ maukah engkau makan gule dirumahku?”
Rosul bertanya “ Apakah aisyah diundang?”
Orang persi “ tidak wahai rosul”
Rosul menjawab “ ya sudah, aku tak usah datang”
Baru pada ajakan ketiga rosulullah mau
Orang persi “ maukah engkau makan gule dirumahku?”
Rosul bertanya “ Apakah aisyah diundang?”
Orang persi “ ya wahai rosul”
Maka rosul pergi ke rumah orang itu dengan aisyah. (HR Muslim)

3.       ROMANTISME SAAT KONFLIK
Hr bukhari
Anas bin malik bercerita “ suatu hari rosulullah berada di salah satu Istrinya dan sedang menerima tamu. Kemudian Istri rosul yang lain mengirim makanan ke rosulullah. Ketika pembantu rosul akan memberikannya, yang satu itu marah , dia menepis piring makanan itu sampai jatuh dan pecah. Rosulpun memunguti makanan-makanan yang jatuh dan pecahan piringnya, dan berkata pada tamu “ya tamukku, istriku lagi cemburu”. Rosul kemudian mengambil pirng baru dan menyerahkannya untuk mengganti piring yang pecah.”
Lihat Rosulullah menghadapi kecemburuan istirnya, Rosul tidak lantas ikut marah. Padahal beliau sedang menemui tamu-tamunya. Apa JadInya jika itu terjadi pada kita? Pasti kita sudah ikut-ikut marah karena perilaku istri yang cemburu itu.

Hr ahmad sahih oleh al albani
Pada suatu hari abu bakar ikut ibunya pergi ke rumah rosulullah. Sesampainya di depan pintu, abu bakar mendengar aisyah sedang “mengangkat” suaranya kepada rosulullah. Setelah abu bakar dipersilahkan masuk, maka abu bakar langsung berkata “ Wahai putri  Umuruman(ibu aisyah), beraninya mengangkat suara kepada rosulullah, sambil abu bakar mencoba mencubit putrinya.” Tapi Rosulullah malah menghalang-halangi dan melindungi aisyah. Setelah abu bakar pulang, rosulullah menenangkan aisyah “  ya sudahlah..sudah, bapakmu sudah pulang”.
Di lain waktu abu bakar kembali ke rumah rosulullah dan mendengar rosul sedang bercanda dengan aisyah. Maka begitu abu bakar masuk, dia berkata “wahai rosul, ikutkan aku dimasa damai ini, sebagaimana aku ikut dimasa perang itu”

Ali bin abi tholib, jika tertimpa masalah, dia memilih pergi dari rumah dibandingkan bertengkar. Suatu saat rosul mendapati ali sedang tidur dimasjid, maka rosul tahu bahwa ali sedang ada masalah dengan Fatimah putri beliau.

Itulah sikap yang dicontohkan oleh Rosulullah dalam berumah tangga, ditengah-tengah kesibukan sebagai Pimpinan, rosul, Panglima perang, Guru, juga Suami dari beberapa istri. Beliau tetap memuliakan istri-istrinya. Semoga ini semua bisa menjadi contoh bagi kita semua.


Jumat, 26 September 2014

SHOLAT LAHIR BATIN




Kita patut memprihatinkan dengan banyak sekali kasus korupsi yang terjadi di negeri kita, padahal negara kita adalah negara muslim terbanyak. Dan ternyata konon negara kita menduduki rangking no 5 negara terkorup dari 146 negara. Bahkan yang lebih mengenaskan lagi, mereka yang tertangkap korupsi adalah mereka yang rajin sholat? Ada apa dengan sholat mereka? Bukankah dalam 
Surat al ankabut;46
 Artinya “Tegakkanlah sholat, sesungguhnya  sholat bisa menghalangi perbuatan keji dan munkar” 

Ini baru kita liat dari satu sisi yaitu korupsi, belum dari sisi lain. Misalnya perbuatan syirik. Sekarang kita lihat coba, fenomena di negara kita, sangat banyak orang yang percaya pada dukun atau jimat2. Dan mereka –mereka yang melakukan itu tidak jarang orang yang rajin sholat dan mungkin bahkan sebagian mereka adalah orang yang ditokohkan.
Ada pertanyaan yang muncul ;
“MENGAPA MEREKA YANG SHOLAT ITU MASIH SAJA MELAKUKAN PERBUATAN2 SEPERTI DIATAS?”
Mari kita kaji satu persatu, Sholatnya itu sendiri adalah benar karena dari Allah yang salah tentu adalah mereka tidak menghadirkan hati mereka dalam sholat. Karena sholat itu bukan hanya gerakan2 lahir aja, bukan Cuma sujud, ruku, duduk, kalau seperti itu apa bedanya dengan senam kesegaran jasmani?? Inilah salahnya, mereka melakukan sholat tanpa menghadirkan hatinya.
Tidak jarang pada saat bulan ramadhan, maka akan terjadi perlombaan sholat tarowih. Masjid yang paling cepat selesai dalam sholat tarowih pasti akan laris dan banyak jamaahnya. Penulis sendiri pernah mengalami hal terserbut, dan memang sangat cepat, belum sempat bacaan selesai sudah ruku atau sujud. Dan ketika selesai salam, memang keringat keluar deras dari tubuh karena sholatnya hanya tak ubahnya seperti Senam Kesegaran Jasmani.
Padahal jika kita mencermati perintah tentang sholat baik dihadis atau di ayat al quran, akan kita dapati “tegakkanlah sholat”
Surat Thoha;14

Artinya ;”tegakkanlah sholat untuk mengingatKU”.
Hadis Bukhari muslim
Ketika rosul memaparkan rukun islam, Rosul bersabda, “  islam dibangun oleh 5 perkara, mentauhidkan Allah, Menegakkan sholat ………………………”
Disini setiap perintah sholat selalu di ikuti dengan “menegakkan sholat”
Ibnu abbas dinukil oleh imam at thobari dalam tafsirnya
Ibnu abbas ra, menegakkan sholat artinya menyempurnakan ruku dan sujud. Kemudian dia menyempurnakan dalam membaca dan khusuk dalam sholat dan bertotalitas didalam melaksanakan.
Sholat itu bukan Cuma gerakan lahiriah saja, tapi ada amalan batinnya. Ini bukan berarti gerakan lahir tidak penting, tapi jangan sampai kita terlalu fokus pada gerakan lahiriah saja tapi tidak memperhatikan sisi amal batinnya.
Inilah yang sering terlupakan,  yaitu ruh dari sholat itu atau khusyu dalam sholat.
Imam ibnu qoyim al jauziyah“sholat tanpa khusyu seperti tubuh tanpa nyawanya”
Jika sholat itu sudah tanpa nyawa lantas apa gunanya? Itulah banyak yg sudah mengaji sudah sholat dengan tekun tapi perilakunya tetap buruk. Audzubillahi mindzaliik.
Ada juga perilaku sebagian orang yang sangat tidak memperhatikan sholat lahirnya, jangankan amal batinnya. Mereka sholat hanya seperti rutinitaas saja, sholat tidak on time pada saat akhir waktu. Mereka selalu menunda-nunda sholat. Karena terlalu hafalnya bacaan sholat, mereka sholat dengan pikiran yang melayang2 kemana2. Dan mengucapkan bacaan dengan cepat bagaikan membaca mantra-mantra. Maka tidak heran orang seperti itu tidak merasakan maknanya sholat.
Banyak contoh-contoh sholat khusuk yang dilakukan oleh ulama-ulama besar, diantaranya adalah
Kisah ahli ibadah : Hakim al ahsom wafat 237H diceritakan oleh imam adz dzahabi
Pada suatu hari seorang bernama isom ibn yusuf mendatangi majlis hakim al ahsom utk berdiskusi, kemudian bertanya pada hakim al ahsom “bagaimana kamu sholat?”
Hakim berkata “seandainya tiba waktu sholat, aku langsung berwudu. Dan aku berwudu lahir dan batin”
Isom bertanya “apa itu wudhu lahir batin?”
Hakim menjawab,” Wudhu secara lahir adalah aku membasuh anggota tubuhku seperti yang sudah diketahui semuanya, sedang wudhu secara batin adalah aku berusaha untuk membersihkan anggota tubuhku dengan tobat dan aku menyesal pada Allah seerta melepaskan kecintaan pada dunia pujian makhluk serta jabatan.
Selanjutnya aku melangkahkan kakiku ke masjid, saat sholat ditegakkan aku bentangkan tubuhku menghadap ka’bah. Kemudian aku berdiri diantara kebutuhanku dan kecemasanku sementara aku meyakini Allah melihatku, Surga di kananku, neraka dikiriku dan malaikat maut di belakangku. Dan saat itu seakan2 aku meletakkan kakiku di atas titian jembatan yang mengantarkan ke surga, dan aku merasa menghadirkan perasaan di hatiku seakan2 ini adalah sholat terakhirku kemudian aku berniat dan bertakbir dengan ikhsan. Aku membaca dengan penghayatan, kemudian aku nikmati bacaan tersebut. Kemudian aku ruku dengan tawadu’ pada Allah dan aku sujud dengan ketundukannku pada allah, aku bertasyahud dengan pengharapan dan aku mengucapkan salam dengan keikhlasan.
Inilah cara sholatkku sejak 30 tahun lalu”

DASYATNYA 10 HARI AWAL BULAN DZULHIJJAH

Allah memberikan waktu2 istimewa untuk kita, di setiap waktu selalu ada. Ada waktu istimewa yang bersifat harian seperti di 1/3 malam terakhir. Bahkan di waktu itu, Allah sendiri turun ke langit bumi untuk mendengarkan doa para hambanya. Dalam sebuah hadis qudsi Allah befirman “ Apakah ada hambaku yang berdoa pasti Aku kabulkan”.
Ada yang mingguan yaitu di hari Jum’at, ada yang tahunan yaitu bulan ramadhan dan malam lailatul qodar. Nah…..10 hari di awal bulan dzulhijjah ini adalah salah satu  dari beberapa waktu2 istimewa yang dijanjikan Allah swt. Dalilnya
1.       Surat al Fajr 1-2
“ Demi waktu fajar. Demi 10 malam”
Kt imam ibnu katsir; yg dimaksud 10 malam adalah 10 malam yang ada dalam awal bulan dzulhijjah, sebagaimana diriwayatkan oleh ibnu abbas ra, ibn zubair jg ulama2 salaf yg lain sebagaimana dinukil oleh imam ibn katsir rahimatulullah.
Allah itu Maha Agung, jadi kalau bersumpah PASTI dengan makhluk2nya yang AGUNG. Termasuk 10 hari di awal bulan dzulhijjah.
2.       Hr abu dawud sahih oleh imam ibn hibban, ibn khuzaimah dan syeh al albani
       Sebenarnya dalam riwayat Bukharipun ada, tapi ini yang saya bawakan adalah riwayat abu dawud.
Rosul bersabda “ Tidak ada Amalan yg lebih dicintai Allah melebihi  amalan yang dilakukan seorang hamba di 10 hari awal bulan dzulhijjah” sahabat bertanya “ Termasuk jihad?”. Rosul menjawab “ Meskipun jihad. Kecuali orang yang pergi berjihad dengan membawa harta dan nyawanya, kemudian dia meninggal”.
Selama ini kita mengenal bahwa Jihad adalah puncak keimanan tertinggi, itupun masih kalah pahalanya jika dibandingkan dengan amalan2 di 10 hari awal bulan dzulhijjah.

Maka para ulama, diantaranya imam sahih ibn zubair. Beliau jika memasuki 10 hari awal bulan dzulhijjah itu sangat bersungguh2 sekali dalam beramal, sampai beliau merasa sangat tak mampu melaksanakannya.
Imam Abu zulhah Ar rozi, beliau adalah pakar hadis. beliau pernah ditanya orang ttg sebuah hadis yg dhoif. Tapi imama abu zulhah merasa tak tega untuk sekedar menjawab bahwa hadis itu dhoif.
Kenapa 10 hari awal bulan dzulhijjah dikatakan itu hari istimewa? Kt imam ibn hajjar asqoolani, di hari2 itu ada banyak amalan sekali amalan, ada umroh, haji, sholat ied, qurban, puasa dll.
Coba bandingkan mana yg lebih istimewa 10 hari awal bulan dzulhijjah dengan 10hari terahir bulan ramadan? Kt imam ibn qoyim al jauziyah berkata “ jika siang harinya itu akan lebih istimewa 10 hari awal bulan dzulhijjah, tapi dimalam hari lebih istimewa 10 hari terakhir bulan ramadhan”.
Apa saja yg bisa dilakukan di 10 hari pertama bulan dzulhijjah ?
1.       Memperbanyak Amal Sholeh
Dalilnya adalah hadis yang sudah disebutkan diatas. Amal sholeh sangat banyak bisa dilakukan di awal bulan dzulhijjah, bisa sholat, puasa, sodaqoh, membaca al Quran, mengajar kajian islam, dzikir. Amal sholeh disini adalah amal sholeh yang ada tuntunannya dari Rosulullah, bukan asal amal sholeh.
2.       Perbanyak zikir
Hr ahmad dinyatakan sahih oleh syeh ahmad syakir
Rosul bersabda,” tidak ada amalan yang lebih utama dibanding 10 awal hari dzulhijjah, perbanyaklah bertakbir, tahlil dan tahmid”.
Ini bukan berarti “subhanallah” itu tak boleh, itu juga boleh karena itu amal sholeh. Tp diutamakan yg diajarkan.
Hr bukhari
Bahwa ibn umar dan abu hurirah, mereka pergi ke pasar jika sudah memasuki 10 awal bulan dzulhijjah. Mereka berdua bertakbir, sampai orang2 ikut bertakbir mendengar suara abu hurairah dan ibn umar.
Ini adalah termasuk hadis yang dimana berzikir itu boleh dikeraskan. Sampai kapan takbir itu bisa dilakukan? Takbir bisa dilakukan tgl 1-  13 dzulhijjah.
Dari ibn umar
Bahwa Umar dulu bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah zuhur pada tanggal 13 Dzulhijjah. (Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi dan sanadnya disahihkan al-Albani).

Namun ada beberapa atsar para sahabat yg melakukan di tanggal 9 – 13. Diantaranya
Bahwa Ibnu Abbas bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai tanggal 13 Dzulhijjah. Ia tidak bertakbir setelah maghrib (malam tanggal 14 Dzluhijjah). (HR Ibnu Abi Syaibah dan Al-Baihaqi. Al-Albani mengatakan, “Sanadnya sahih”).
Selain itu Ali bin abi tholib dan abdullah ibn mas’ud juga bertakbir di tanggal 9-13 bulan dzulhijjah.
3.       Perbanyak Puasa
Puasa adalah termasuk amal sholeh, shg disarankan untuk dilakukan. Memperbanyak puasa di 9 hari pertama bulan dzulhijjah.
Dari Ummul Mukminin, Hafshah radliallahu ‘anha, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan puasa asyura, sembilan hari pertama Dzulhijjah, dan tiga hari tiap bulan. (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Ahmad, dan disahihkan Al-Albani).

Namun yang paling utama adalah Puasa Arafah, yaitu di tanggal 9 Dzulhijjah.
Ada sebuah hadis yg dinilai sahih oleh sebagian ulama
“ bahwa nabi berpuasa di 9 hari bulan dzulhijjah”
Hr ahmad dan muslim
Rosul bersabda “ puasa di bulan arafah akan menghapuskan dosa 1th yg lampau dan 1th yg akan datang”
4.       Sholat idul adha
Dr anas bin malik ra
Ketika nabi datang ke kota madinah, beliau menemukan orang2 disana merayakan 2 hari. Maka nabi bertanya “ apa 2 hari ini?”. Mereka menjawab “ 2 hari ini kami khususkan untuk bersenang2 di jaman jahiliyah dulu. Maka rosul bersabda” wahai sahabatku, Allah telah memberi ganti yg lebih baik yaitu idul fitri dan idul adha”
Hr an nasai sahih oleh syeh al albani
5.       Menyembelih hewan qurban.
Berqurban itu diwajibkan bagi yang mampu. Sebagian ulama menyatakan hukumnya sunnah muakad atau sunah yang sangat ditekankan.  Namun perlu hati2 terhadap niat dalam berqurban, jika niatnya itu salah bisa2 pahalanya tidak akan dapat. Dan audzubillah mindzalik bisa jadi nanti malah ibadah2 itu akan dijadikan debu beterbangan di akhirat kelak.