Kamis, 24 Juli 2014

TATA CARA WUDHU SESUAI TUNTUNAN ROSULULLAH





Wudhu adalah syarat sahnya sebuah sholat, jika kita tidak sempurna dalam berwudhu maka akan mempengaruhi sholat kita bahkan sholat orang lain
Rosul pernah sholat, dan ditengah2 sholat beliau lupa yg dia baca. Setelah sholat beliau menjelaskan bahwa apa yang membuat sy lupa adalah karena ada diantara kalian yang tidak sempurna wudhunya.
Itulah pentingnya  sempurnanya wudhu. Jika kita sempurna dalam wudhunya maka minimal kita akam memiliki 2 manfaat.
Hr imam muslim
Rosul bersabda, “barang siapa berwudu dan dia menyempurnakan wudhunya, maka dosa2nya akan berguguran dari tubuhnya sampai keluar dari jari2nya.
HR Muslim
Rosul bersabda,”tidak lah ada seorang muslim yg dia berwudhu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian selesai berwudhu dia sholat 2 rakaat. Dalam shalat itu dia berusaha menghadap wajah dan hatinya, maka Allah pasti memasukkan ke surga”
Lihat Janji yang diberikan oleh Allah pada orang yang menyempurnakan wudhunya. Apakah kita sudah melaksanakan wudhu dengan sempurna?
Apa itu WUDHU?
Kata para ulama, wudhu itu menggunakan air pada angggota wudhu yang 4 ; muka, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki. Akan tetapi menggunakan air ini, sesuai dengan tata cara yg digariskan oleh agama kita yaitu dengan niat beribadah kepada Allah.
Tata cara Berwudu :
NIAT
Para ulama menjelaskan bhw niat artinya keinginan dan maksud. Jadi niat itu adalah tempatnya ada dalam hati. Niat fungsinya ada 2 ; dijelaskan oleh imam ibn Rojab ra
1.       Untuk membedakan antara satu ibadah dg ibadah lain atau antara ibadah dengan kebiasaan.
Misal : kita sholat yang 4 rakaat kan ada banyak nah…untuk membedakan antara itu sholat ashar, dhuhur atau isya adalah niatnya.
Ibadah dg kebiasaan ; misal Mandi, tiap hari tentu kita mandi tapi apa bedanya antara mandi junub dengan kebiasaan mandi kita ? adalah niatnya.
2.       Untuk membedakan tujuan seseorang beribadah
Apakah dia beribadah hanya karena Allah atau karena selain Allah?
Cara berniat adalah dia maksudkan dalam hatinya yaitu untuk menghilangkan hadas dalam tubuhnya. Dan niat itu tidak perlu diucapkan dengan lisan, seperti tuntunan rosul
Nabi Muhammad tidak pernah mengawali wudhunya dengan mengeraskan niatnya, bahkan para sahabat yg melihat dengan mata sendiri dalam tata cara berwudu, nabi Cuma mengucapkan bismillah.
Maka kt syaikhul islam rahimatulullah ‘” niat itu tempatnya di hati berdasar kesepakatan para ulama,”
Tapi memang ada sebagian saudara kita yang mengeraskan dalam berniat dengan doa khusus, sebaiknya kita nasehati dengan baik dan lembut.
HUKUM niat?
Seorang jk mau berwudhu harus berniat, dan niat adalah syarat sah wudhu. Shg jk ada orang yg tak berniat dalam berwudhu maka wudhunya tidak sah. Setelah berniat maka dia perlu mengucapkan basmallah
HR abu dawud dinilai hasan oleh syeh al albani
Rosul bersabda,”tidak ada sholat bagi orang yang tidak berwudhu, dan tidak ada wudhu kalau tidak diawali dengan basmallah”
Hukum mengucapkan basmallah
1.       menurut sebagian besar ulama adalah sunnah, sebab walau diperintahkan oleh nabi tapi tidak disebutkan oleh Allah dalam perintah untuk wudhu  spt surat al maidah ayat 6.  Imam ibn khudamah, maksud hadis tersebut diatas adalah untuk menekankan disunahkannya berwudhu.
2.       Wajib,
Menurut mereka, ini masuk dalam sunnah muakad (sunnah yang ditekankan). Dan ini diucapkan sebelum berwudhu, ucapkan basmalah dulu. Sekarang bagaimana jika kita berwudhu dalam kamar mandi atau toilet?
Maka perlu diperhaikan, jangan sampai ada najis2 yg bisa mencipret ke baju kita. Bagaimana dengan membaca basmalah?
Ada berbagai pendapat, cukup dibaca dlm hati sj. Atau mengucapkan bismillah sebelum masuk kamar mandi.
Kt syeh bin baz, bisa diucapkan kata bismillah
Apakah ada bacaan doa di setiap anggota wudhu?
Menurut imam al jauziah, hadis2 yang menyebutkan itu adalah bathil atau palsu. Sehingga tidak perlu kita ikuti dan memang itu tidak dicontohkan oleh rosulullah.

BERSIWAK
bersiwak adalah proses membersihkan mulut, termasuk gigi lidah dan gusi. Jaman rosul, bersiwak menggunakan ranting dari pohon arroq. Tapi bersiwak juga bisa menggunakan sikat gigi.
Bersiwak ini disunnahkan rosul
HR ahmad sahih oleh ibn khuzaimah dan syeh al albani
Rosul bersabda,”kalau bukan karena khawatir memberatkan umatku, niscaya aku akan memerintahkan bersiwak beserta setiap kali wudhu”
Ada 2 pendapat ttg saat melakukan siwak
1.       bersiwak dilakukan ketika berkumur2
2.       Bersiwak dilakukan pada sebelum berwudhu
Ini yg lebih kuat, dalilnya
HR ahmad sahih oleh arnauth
Aisyah ra bertutur, kami biasa mempersiapkan siwak nabi dan air wudhunya. Kemudian nabi istirahat di malam harinya, kemudian nabi saat bangun beliau bersiwak lalu berwudhu.
HR abu dawud dinilah hasan oleh syeh al albany
Aisyah ra bertutur,bahwa nabi tidakla tidur di malam hari melainkan ketika bangun beliau bersiwak sebelum berwudhu.
Hukum dari bersiwak : menurut 4 madzab (maliki, syafii, hanafi, dan hambali), mereka berpendapat siwak itu disunahkan saat berwudhu.
Apa manfaat bersiwak?
HR bukhari
Rosul bersabda,”siwak itu membersihkan mulut membuat mulut berbau segar, dan mendatangkan keridhoan Allah SWT,”
Jika kita akan bertemu dengan orang saja,kita takut jika mulutnya bau, apalagi dengan Allah. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa saat membaca surat al fatihah, Allah selalu menjawabnya ayat demi ayat
HR muslim
Rosul bersabda,”barang siapa yang baru makan bawang putih, (barang siapa yg baru makan bawang merah, putih atau bawang daun-dalam riwayat lain) jangan mendekati masjid kami. Bahwa sanya malaikat itu terganggu dengan sesuatu yang mengganggu manusia”.
Apapun yang mengganggu manusia, ada pete, jengkol, termasuk jg rokok.
Ini bukan Cuma bau mulut, tapi juga diperhatikan bau badan, kakinya. 

MEMBASUH KEDUA TELAPAK TANGAN
Yg dimaksud telapak tangan, adalah sampai batas pergelangan tangan. Basuh telapak tangan sampai di sela2 jari. Ini dilakukan sebelum berwudhu. Ini disyariatkan

HR bukhari muslim
Usman bin affan ra suatu kali berwudhu, beliau memulai berwudhu dengan membasuh telapak tangannya 3x, diakhir kemudian berkata aku meliat rosulullah wudhu seperti aku wudhu”
Adapun menyela2 disela2 jari
HR abu dawud, sahih oleh ibnu hibban dan syehh al albani
Rosul bersabda,”sempurnakan wudhumu dan sela2lah jarinya.”
Ini perlu diperhatikan, terutama sekali ketika baru bangun di malam hari.
HR bukhari muslim
Abu hurairah ra, rosul bersabda,”seandainya salah seorang darikalian bangun dari tidurnya, janganlah dia membenamkan tangannya ke bejana hingga dia membasuh tangannya 3x, karena dia tidak tau dimanakah tangannya diletakkan di malam hari”
Hukumnya : Jumhur ulama menyatakan itu sunah. Adapun yang khusus bangun tidur menurut imam ahmad hukumnya adalah wajib.
Menurut sebagian ulama :
1.       alasan untuk diperintahkan berwudhu, yaitu karena kita saat tidur bisa saja memegang najis.”
2.       Setan itu menempel di tangan kita saat tidur, seperti setan itu nempel di hidung.
3.       Murni menjalankan perintah nabi sholallahu ‘alaihi wassalam.
Ini membuktikan betapa sempurnanya agama kita, lihatlah…..tangan yang Cuma diragukan menyentuh najis saja harus tetap dibersihkan. Apalagi jika sudah jelas2 najis.
Berwudhu berbicara?
Tidak mengapa jika tidakmerusak kesempurnaan wudhu, tapi dimakruhkan jika kita berwudhu di dalam kamar mandi maka makruh bagi kita untuk berbicara”
Apakah menyentuh istri setelah berwudhu itu batal?
Pendapat terkuat menyatakan tidak batal, selama tidak dibarengi dengan syahfat
Rosul pernah suatu kali setelah berwudhu, beliau menciumi istrinya aisyah ra tanpa mengulangi wudhunya
.
Berkumur dan Instisyaq (memasukan air dalam hidung)
Ada perbedaan pendapat para ulama. Ada yang menyatakan itu tidak wajibnya berkumur dan instisyaq tapi ada juga yang berpendapat itu wajib.
 Yang berpendapat berkumur itu sunah diantaranya imam Malik, Imam abu hanifah, imam syafi’I dan imam sufyan ats Tsauri jg beberapa imam yg lain. Dalil mereka adalah hadis tentang 10 sunnah nabi yg salah satunya adalah ber instinsyaq.
Sedang Imam Ahmad bin Hambal menyatakan bahwa berkumur dan instisyaq adalah wajib. Adanya hadits-hadits yang menunjukan akan wajibnya. Diantaranya hadits Abu Huroiroh yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

"Barangsiapa yang berwudlu hendaklah dia beristinsyaq"

Dan juga hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Daruqutni dari hadits Laqith bin Sobroh, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

"Jika engkau berwudlu maka berkumur-kumurlah" (Taudihul ahkam 1/173)
Dan setelah beristinsyaq hendaknya beristintsar (menghembuskan air yang ada di hidung)

MEMBASUH WAJAH
Wajah yang wajib di basuh adalah batas tumbuhnya rambut sampai ke rahang dan dagu. Itu lah batasan dari wajah yg perlu untuk dibasahi air wudu.
Bagi yang punya jenggot ?

Hadits Rosulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam :

Dari Utsman berkata : "Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyela-nyela jenggotnya ketika berwudlu. (Hadits shohih, riwayat Tirmidzi)

Dan juga hadits Anas:


Bahwasanya Nabi jika berwudlu beliau mengambil segenggam air (dengan tangannya-pent) lalu beliau memasukkannya di bawah mulutnya kemudian beliau menyela-nyela jenggot dengannya. Dan beliau berkata :"Demikianlah Robku عَزَّ وَ جَلَّ memerintah aku". (Irwaul golil no 92)
Menyela-nyela jenggot ada dua hukum :
- Jika jenggot tersebut tipis sehingga kelihatan kulit wajah (dagu), maka hukumnya wajib menyela-nyela jenggot hingga mencuci kulit wajah yang nampak tersebut dan juga mencuci pangkal jenggot.
- Jika jenggot tersebut tebal sehingga tidak nampak kulit wajah (dagu), maka hukum menyela-nyela janggut bagian dalam (pangkal jenggot) dan mencuci kulit wajah adalah sunnah tidak wajib. Karena termasuk hukum bagian dalam yang tersembunyi. Adapun bagian luar jenggot maka wajib dicuci karena dia merupakan perpanjangan wajah (Tadihul Ahkam 1/177 dan Syarhul Mumti' 1/140 )

 MENGUSAP KEPALA
Surat al maidah ;6
“wahai orang2 beriman,seandainya akan sholat, basuhlah tangan kalian sampai siku dan muka kalian Usaplah kepala kalian.
HR Bukhari dan muslim
Usman ibn affan mempraktekkan mengusap kepalanya.
Apa hukumnya mengusap kepala?
Para ulama bersepakat bhw hukumnya itu wajib untuk mengusap kepala.
Sekarang apakah mengusap kepala itu seluruh atau sebagian? Ada perbedaan pendapat
1.       Mengusap kepala seluruh
2.       Mengusap kepala sebagian ( 3 helai)
Dari ayat diatas, di awal ayat allah berbicara ttg wudhu. Tapi di akhir ayat allah berbicara ttg tayamum.yg tata cara redaksinya sama. “usaplah muka klian(saat berwudhu).  Nahh jika pada saat tayamum itu allah memerintahkan untuk mengusap mukanya seluruhnya, maka tentu jk berwudhu itu juga mengusap seluruhnya.
Ini dikuatkan oleh praktek nabi dalam banyakhadis, dan tidak ditemukan hadis bhw nabi mengusap kepala sebagian.
Ada 3 cara mengusap kepala
1.       Mengusap seluruh bagian kepala, dari depan ke belakang dan kembali ke depan.
2.       HR muslim
Mengusap dari belakang ke depan kemudian dikembalikan ke belakang
3.       Mengusap sesuai dengan arah rambut itu kemana.
HR abu dawud hasan oleh syeh al albani
Rosul mengusap kepalanya dari belahan rambut
Itu yang diajarkan oleh rosullah, dan dari ketiga cara itu seluruh kepala adalah terkena. Kemudian, bagaimana jika seorang wanita berambut panjang? Bagaimana caranya? Apa harus mengusap depan kebelakang sampai akhir rambut?

PERHATIKAN ; allah memerintahkan USAPLAH KEPALA KALIAN bukan mengatakan USAPKAN RAMBUT. Maka para ulama mengatakan bhw utk seorang wanita, cukup mengusap rambut sampai ke tengkuk saja tidak usah seluruhnya.
Dan nabi dalam beberapa kondisi itu panjang bahkanpernah sampai pundak. Tapi tetap nabi dalam mengusap kepala utk wudhu Cuma sampai kepala saja.

MENGUSAP KEPALA INI SEKALI ATAU 3 X
Para ulama berbeda pendapat,tapi jumhur ulama adalah cukup 1x
Hr abu dawud sahih oleh syeh al mu’bil
Bahwa rosulullah mengusap kepala satu kali.
Adapun hadis2 yang menyebutkan mengusap kepala 3x menurut imam asy syaukani itu adalah hadis2 yang lemah.
MASALAH TELINGA
Caranya
Memasukan kedua jari telunjuk ke telinga kita dan mainkan ibu jari. Letakkan ibu jari dari luar telinga dari bawah, kita putar ke atas sampai ke atas
HR abu dawud sahih imam ibn hibban
Kemudian beliau mengusap kepalanya dan memasukkan kedua jari telunjuk ke telinga kemudian ibu jari mengusap bag luar dari telingga semuanya.
Apakah harus mengambil air lagi utk mengusap telinga? Pendapat yg terkuat adalah cukup menggunakan air saat mengusap kepala.
Para sahabat yg melaksanakan jg tak ada yg diceritakan klo nabi mengambil air baru saat mengusap telinga.
Imam ibnu hajjar berpendapat hadis 2 yang mengatakan nabi mengambil air baru saat mengusap telinga adalah lemah.
BaGAIMana dg wanita berjilbab?
Wanita dibolehkan utk mengusap jilbabnya, ini sering dipraktekkan oleh ummu salamah, dia sering mengusap jilbabnya sebagai ganti mengusap kepala.
Dan kata syaikhul islam, ummu salamah tidak akan mengusap jilbab tanpa se izin nabi. Dan kata sebagianulama, mengusap jilbab adalah kias spt mengusap sorban.
Rosul sendiripun pernah mengusap sorban saat berwudhu
Dari ‘Amru bin Umayyah radhiyallahu ‘anhu, dari bapaknya, beliau berkata,

“Aku pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas surbannya dan kedua khufnya.” (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari (1/308 no. 205) dan lainnya)
Juga dari Bilal radhiyallahu ‘anhu,

“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap kedua khuf dan khimarnya.” (HR. Muslim (1/231) no. 275)

MEMBASUH KEDUA KAKI
dALIL:
Surat al maidah ; 6
“wahai orang2 beriman, jika akan sholat basuhlah muka kalian dan tangan sampai siku, kemudian basukan kepala kalian dan kaki kalian sampai mata kaki”
HR bukhari muslim
Dari Humron, Usman ibn affan suatu hari minta diambilkan air wudhu, dan mempraktekkan wudhu nabi. Di akhir wudhu, kemudian beliau memperaktekan membasuh kaki kanannya sampai mata kaki 3x, kemudian beliau membasuh kaki kirinyapun demikian.
Ini menjelaskan bahwa yg dimaksud membasuh tiga kali adalah, kaki kanan dulu 3x baru kaki kiri 3x. Bukan seperti sebagian orang mempraktekkan, 3x berselang seling kanan kiri. Dan mata kaki itu harus kena.
HR muslim
Abu hurairah, membasuh kaki kanannya sampai betis, kemudian membasuh kaki kirinya sampai betis. Setelah itu, abu hurairah berkata seperti ini saya melihat rosul ketika berwudhu “
PERLU DIPERHATIKAN BAHWA REDAKSINYA ADALAH DIBASUH KAKINYA BUKAN DIUSAP.
HR bukhari muslim
Ibn umar ra, pada suatu hari nabi ketika berpergian dg kami beliau tertinggal di belakang. Kemudian nabipun menyusul kami dan saat itu kami terlambat sholat ashar. Krn terlambat dan waktunya sedikit maka kami segera berwudu dan mengusap kaki kami. Begitu nabi melihat praktek sebagian sahabat, maka nabi mengangkat suaranya dengan keras “ Celaka mata kaki2 yang akan dibakar api neraka” , beliau mengucapkan hal tersebut sampai 3x
Jadi jelas bahwa kaki itu harus dibasuh, bukan diusap. Bagaimana caranya?
Setelah disiram air,maka kita menyela2 di sela2 jari dengan jari telunjuk
Rosul didalam berwudhu menyela2 jari2 kakiknya dengan jari kelingking tangannya
Sering orang dalam membasuh kakinya itu tidak sempurna, yang paling sering tidak terkena adalah di bagian tumit. Biasanya karena tergesa2 maka mereka sekedar mengairi saja. Jika hal ini dibiarkan, maka akan mengakibatkan wudhunya tak sah, dan akibatnya apa? Sholatnya akan tidak sah
Hr abu dawud sahih oleh syeh al albani
Pada suatu hari nabi melihat ada seorang laki2 yg sholat ketika diperhatikan di punggung telapak kakinya ada bagian sekitar satu keping uang logam dirman tak terkena air wudhu. Maka nabipun menyuruh sahabat tersebut untuk mengulang wudhunya dan mengulang sholatnya.

HR bukhari muslim
Rosul bersabda, sesungguhnya umatku akan di panggil di hari kiamat dalam keadaan bercahaya (anggota2 wudhunya).
Setelah selesai berwudu….ada doanya
HR muslim
Rosul bersabda,”siapapun diantara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian membaca “asyhadualla illaha ilallah wa anna abdullahu warusuluh” maka akan dibukakan baginya pintu surga yang 8 dan dia bebas masuk kemana saja.”
Asyhadualla ilaaha  ilallah wahdahu laa syarikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warusuluhh
aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang disembah selain Allah, dan aku bersaksi Muhammad adalah hamba utusan Allah”.
Ditambahkan dalam hadis tirmidzi
Hr tirmidzi
Allahummaj’alni minattawwabina waj’alni minal mutathohiriin (ya allah jadikan aku termasuk orang2 yang bertobat dan jadikan aku termasuk hambamu yang bersuci)
Dalam doa itu, kita sedang mengikrarkan bahwa satu2nya yang disembaah adalah Allah tak ada sekutu baginya.  Jadi jika seorang muslim selalu berwudhu dengan sempurna tiap akan sholat, tentu minimal dia akan terus memperbahurui tauhidnya 5x dalam satu hari.
Jadi kita harus membersihkan lahiriah kita yaitu dengan cara berwudhu yg sempurna, dan juga batin kita dengan kita bertobat kepada Allah.
Ada sebagian riwayat
Hr al hakim di sahihkan oleh beliau dan syekh al albani
Barang siapa yg berwudhu dan membaca“subhanakallahumma wabihamdika laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaih”, maka akan ditulis doa itu dalam lempengan dan di ukir yg tidak akan rusak sampai hari kiamat.

SYARAT SAH SEBUAH IBADAH



Dalam sebuah hadis Muslim, rosulullah bersabda “ Ada seorang hambaku yang beribadah selama 60 tahun tapi tak diterima sedikitpun ibadahnya”
Sungguh sangat merugi jika termasuk orang yg disebutkan dalam hadis tersebut. Tapi ada apa dengan orang itu? Kenapa dia tidak diterima ibadahnya? Ini yg coba akan kita bahas kali ini.
Amal ibadah itu ternyata tidak semuanya bisa diterima, Untuk bisa dikategorikan menjadi amal ibadah maka harus terpenuhi dulu 2 syarat :
1.       Ikhlas
2.       Ittiba’
Dan kedua syarat itu harus terpenuhi kedua2nya, tidak boleh salah satu saja. Misal, hanya ikhlas saja tapi tak sesuai tuntunan rosul atau sesuai tuntunan rosul tapi tidak ikhlas. Sekarang mari kita bahas satu persatu.
IKHLAS
Ikhlas itu bukan seperti ikhlas yg selama ini kita kenal. “ udah lahhhh di ikhlasin saja” atau….” Udah buat kamu saja, aku ikhlas kok”. Bukan ikhlas spt itu yg dimaksud. Ikhlas dalam ibadah yg dimaksud adalah melakukan ibadah hanya kepada Allah semata. Banyak sekali perintah Allah di dalam Al quran yg menunjukkan ikhlas dalam beribadah, salah satunya adalah :
Surat Al bayyinah 5 :
Artinya “ Padahal tidaklah mereka disuruh keculi hanya beribadah untuk kepada Allah….…”
Jelas dan tegas Allah memerintahkan kita untuk mengikhlaskan ibadah kita hanya untuk Allah dan jangan sesekali menyekutukannya. Sangat disayangkan, banyak orang yg masih beribadah tidak ikhlas, mrk banyak yg masih beribadah meminta kepada selain Allah. Meminta kepada Wali2, percaya kepada dukun2. Itu tentu bentuk pengingkaran kepada ayat Allah. Padahal akibatnya sangat fatal jika kita beribadah tidak ikhlas karena Allah.
Rosulullah dalam Hr Muslim, mengingatkan
Ada 3 orang yg kelak pertama kali masuk neraka. Mereka yaitu, Orang yang mempelajari Al quran dan mengajarkannya, Orang yg berjihad dan orang yg rajin sedekah. Kelak orang yg mempelajari Al quran dan mengajarkannya akan dipanggil Allah, dan ditanya "kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan hebat, LEMPARKAN KE NERAKA. Kemudian di panggilah orang yg berjihad dan ditanya kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan Pemberani, LEMPARKAN KE NERAKA. Dipanggillah orang yg rajin bersedah kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan dermawan, LEMPARKAN KE NERAKA
Maka tak heran, seorang ulama besar syaikhul islam ibn taimiyah rahimatulullah berkata “ tidak ada yang aku sulit lakukan selain niat”
Kadang bisa jadi, pada awalnya niat kita bagus tapi kemudian berubah. Contohnya. Kita tekun sholat on time, awalnya memang karena Allah, kemudian orang2 memuji “ wahh si fulan, hebat ya. Jannn ibadahnya luar biasa”. Dipuji spt itu, kemudian kita menjadi besar hati, dan sholatnya jika ada orang2, dibuat2 lama……..bacaannya surat panjang2. Biar orang2 mengira dia khusuk. Nahh saat dia menjadi besar hati, dan kemudian sholatnya bukan lagi karena allah tapi karena ingin dipuji oleh orang2.
Maka HATI2LAH DENGAN NIAT.
ITTIBA’
Rosul adalah utusan dari Allah. Apa yg dilakukan rosulullah juga merupakan perintah dari Allah, perilaku Rosulllah merupakan penjabaran dari apa yg ada di dalam Al quran. Dan rosulullah itu tidak bertindak atau berbicara melainkan karena kehendak Allah bukan nafsu pribadi. Apa dalil yg menunjukkan bahwa kita harus ibadah sesuai tuntunan rosul??
Dalilnya
“Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”.[QS. Al Hasyr : 7]
Juga Sabda Rosulullah dlm Hr muslim
“Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada urusannya dari kami maka amal itu tertolak”. [HR. Muslim]
Sebuah contoh :
Dikisahkan seorang sahabat rosululah yaitu Abdulah ibn mas’ud ra. Beliau adalah salah seorang sahabat yg sering sebagai rujukan para sahabat lainnya, krn kedalaman ilmu beliau dalam ilmu tafsir, fiqih dll. Mk tak jarang tiap pagi sebelum beliau sholat subuh, orang2 yg mau bertanya udah ngantri di depan pintu.
Suatu saat beliau mendapati sekelompok orang2 sedang duduk dimasjid, mereka duduk melingkar dan ada seorang di tengah sebagai komando. Orang2 masing2 membawa kerikil 100 buah. Orang yg ditengah memberi komando “bacalah subhanallah 100x”, maka orang2 akan membaca, bgt seterusnya.  Ketika abdullah ibn mas’ud melihat, beliau langsung bertanya “ apa yang sedang kalian perbuat?”
Org2 tsb menjawab” kami sedang membaca takbir, tasmid, tahlil wahai amirul mu’minin”.
Dengan nada tinggi, abdullah ibn mas’ud langusng berkata “ Celakalah kalian, lihatlah……gerabah rosul masih ada, pakaian blum usang dan para sahabat rosulullah masih pada hidup. Kenapa kalian tidak bertanya? Sungguh yg kalian perbuat itu Cuma satu dari 2 hal : kalian mengaku lebih pandai dari rosulullah atau kalian telah membuka pintu ke neraka.
Org itu berkata “ wahai abdullah , kami tidak bermaksud buruk. Yg kami lakukan hanyalah kebaikan”
Liat contoh diatas, bukankah membaca takbir, tahmid dan tahlil itu ibadah yg bagus. Bahkan rosulpun menuntunkan kita agar membaca “subhanallah, alhamdulillah dan Allahu akbar” setiap sesudah sholat. Tapi kenapa bacaan orang2 tersebut itu ditolak? Sudah tentu penyebabnya bukan pd bacaannya,tapi cara nya yang tidak dituntunkan. Jadi Niat baik saja itu tidak cukup untuk melakukan ibadah.
Imam dari ke 4 madzab yaitu Imam abu hanifah, imam ahmad bin hambal, Imam maliki dan imam syafi'i, mereka memperingatkan hal yg senada " Jika kata-kataku ada yang tidak sesuai dengan sunnah rosulullah,maka TINGGALKANLAH"
itu menunjukkan betapa berhati-hatinya para ulama jaman dahulu terhadap ibadah-ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan rosul.

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat, marilah kita kembali kaji semua ibadah kita. apakah sudah sesuai dengan syarat ibadah? Supaya kita jangan menjadi orang yg merugi