Kamis, 24 Juli 2014

SYARAT SAH SEBUAH IBADAH



Dalam sebuah hadis Muslim, rosulullah bersabda “ Ada seorang hambaku yang beribadah selama 60 tahun tapi tak diterima sedikitpun ibadahnya”
Sungguh sangat merugi jika termasuk orang yg disebutkan dalam hadis tersebut. Tapi ada apa dengan orang itu? Kenapa dia tidak diterima ibadahnya? Ini yg coba akan kita bahas kali ini.
Amal ibadah itu ternyata tidak semuanya bisa diterima, Untuk bisa dikategorikan menjadi amal ibadah maka harus terpenuhi dulu 2 syarat :
1.       Ikhlas
2.       Ittiba’
Dan kedua syarat itu harus terpenuhi kedua2nya, tidak boleh salah satu saja. Misal, hanya ikhlas saja tapi tak sesuai tuntunan rosul atau sesuai tuntunan rosul tapi tidak ikhlas. Sekarang mari kita bahas satu persatu.
IKHLAS
Ikhlas itu bukan seperti ikhlas yg selama ini kita kenal. “ udah lahhhh di ikhlasin saja” atau….” Udah buat kamu saja, aku ikhlas kok”. Bukan ikhlas spt itu yg dimaksud. Ikhlas dalam ibadah yg dimaksud adalah melakukan ibadah hanya kepada Allah semata. Banyak sekali perintah Allah di dalam Al quran yg menunjukkan ikhlas dalam beribadah, salah satunya adalah :
Surat Al bayyinah 5 :
Artinya “ Padahal tidaklah mereka disuruh keculi hanya beribadah untuk kepada Allah….…”
Jelas dan tegas Allah memerintahkan kita untuk mengikhlaskan ibadah kita hanya untuk Allah dan jangan sesekali menyekutukannya. Sangat disayangkan, banyak orang yg masih beribadah tidak ikhlas, mrk banyak yg masih beribadah meminta kepada selain Allah. Meminta kepada Wali2, percaya kepada dukun2. Itu tentu bentuk pengingkaran kepada ayat Allah. Padahal akibatnya sangat fatal jika kita beribadah tidak ikhlas karena Allah.
Rosulullah dalam Hr Muslim, mengingatkan
Ada 3 orang yg kelak pertama kali masuk neraka. Mereka yaitu, Orang yang mempelajari Al quran dan mengajarkannya, Orang yg berjihad dan orang yg rajin sedekah. Kelak orang yg mempelajari Al quran dan mengajarkannya akan dipanggil Allah, dan ditanya "kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan hebat, LEMPARKAN KE NERAKA. Kemudian di panggilah orang yg berjihad dan ditanya kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan Pemberani, LEMPARKAN KE NERAKA. Dipanggillah orang yg rajin bersedah kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan dermawan, LEMPARKAN KE NERAKA
Maka tak heran, seorang ulama besar syaikhul islam ibn taimiyah rahimatulullah berkata “ tidak ada yang aku sulit lakukan selain niat”
Kadang bisa jadi, pada awalnya niat kita bagus tapi kemudian berubah. Contohnya. Kita tekun sholat on time, awalnya memang karena Allah, kemudian orang2 memuji “ wahh si fulan, hebat ya. Jannn ibadahnya luar biasa”. Dipuji spt itu, kemudian kita menjadi besar hati, dan sholatnya jika ada orang2, dibuat2 lama……..bacaannya surat panjang2. Biar orang2 mengira dia khusuk. Nahh saat dia menjadi besar hati, dan kemudian sholatnya bukan lagi karena allah tapi karena ingin dipuji oleh orang2.
Maka HATI2LAH DENGAN NIAT.
ITTIBA’
Rosul adalah utusan dari Allah. Apa yg dilakukan rosulullah juga merupakan perintah dari Allah, perilaku Rosulllah merupakan penjabaran dari apa yg ada di dalam Al quran. Dan rosulullah itu tidak bertindak atau berbicara melainkan karena kehendak Allah bukan nafsu pribadi. Apa dalil yg menunjukkan bahwa kita harus ibadah sesuai tuntunan rosul??
Dalilnya
“Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”.[QS. Al Hasyr : 7]
Juga Sabda Rosulullah dlm Hr muslim
“Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada urusannya dari kami maka amal itu tertolak”. [HR. Muslim]
Sebuah contoh :
Dikisahkan seorang sahabat rosululah yaitu Abdulah ibn mas’ud ra. Beliau adalah salah seorang sahabat yg sering sebagai rujukan para sahabat lainnya, krn kedalaman ilmu beliau dalam ilmu tafsir, fiqih dll. Mk tak jarang tiap pagi sebelum beliau sholat subuh, orang2 yg mau bertanya udah ngantri di depan pintu.
Suatu saat beliau mendapati sekelompok orang2 sedang duduk dimasjid, mereka duduk melingkar dan ada seorang di tengah sebagai komando. Orang2 masing2 membawa kerikil 100 buah. Orang yg ditengah memberi komando “bacalah subhanallah 100x”, maka orang2 akan membaca, bgt seterusnya.  Ketika abdullah ibn mas’ud melihat, beliau langsung bertanya “ apa yang sedang kalian perbuat?”
Org2 tsb menjawab” kami sedang membaca takbir, tasmid, tahlil wahai amirul mu’minin”.
Dengan nada tinggi, abdullah ibn mas’ud langusng berkata “ Celakalah kalian, lihatlah……gerabah rosul masih ada, pakaian blum usang dan para sahabat rosulullah masih pada hidup. Kenapa kalian tidak bertanya? Sungguh yg kalian perbuat itu Cuma satu dari 2 hal : kalian mengaku lebih pandai dari rosulullah atau kalian telah membuka pintu ke neraka.
Org itu berkata “ wahai abdullah , kami tidak bermaksud buruk. Yg kami lakukan hanyalah kebaikan”
Liat contoh diatas, bukankah membaca takbir, tahmid dan tahlil itu ibadah yg bagus. Bahkan rosulpun menuntunkan kita agar membaca “subhanallah, alhamdulillah dan Allahu akbar” setiap sesudah sholat. Tapi kenapa bacaan orang2 tersebut itu ditolak? Sudah tentu penyebabnya bukan pd bacaannya,tapi cara nya yang tidak dituntunkan. Jadi Niat baik saja itu tidak cukup untuk melakukan ibadah.
Imam dari ke 4 madzab yaitu Imam abu hanifah, imam ahmad bin hambal, Imam maliki dan imam syafi'i, mereka memperingatkan hal yg senada " Jika kata-kataku ada yang tidak sesuai dengan sunnah rosulullah,maka TINGGALKANLAH"
itu menunjukkan betapa berhati-hatinya para ulama jaman dahulu terhadap ibadah-ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan rosul.

Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat, marilah kita kembali kaji semua ibadah kita. apakah sudah sesuai dengan syarat ibadah? Supaya kita jangan menjadi orang yg merugi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar