Dalam sebuah hadis Muslim,
rosulullah bersabda “ Ada seorang hambaku yang beribadah selama 60 tahun tapi
tak diterima sedikitpun ibadahnya”
Sungguh sangat merugi jika
termasuk orang yg disebutkan dalam hadis tersebut. Tapi ada apa dengan orang
itu? Kenapa dia tidak diterima ibadahnya? Ini yg coba akan kita bahas kali ini.
Amal ibadah itu ternyata tidak
semuanya bisa diterima, Untuk bisa dikategorikan menjadi amal ibadah maka harus
terpenuhi dulu 2 syarat :
1. Ikhlas
2. Ittiba’
Dan kedua syarat itu harus
terpenuhi kedua2nya, tidak boleh salah satu saja. Misal, hanya ikhlas saja tapi
tak sesuai tuntunan rosul atau sesuai tuntunan rosul tapi tidak ikhlas.
Sekarang mari kita bahas satu persatu.
IKHLAS
Ikhlas itu bukan seperti ikhlas
yg selama ini kita kenal. “ udah lahhhh di ikhlasin saja” atau….” Udah buat
kamu saja, aku ikhlas kok”. Bukan ikhlas spt itu yg dimaksud. Ikhlas dalam
ibadah yg dimaksud adalah melakukan ibadah hanya kepada Allah semata. Banyak
sekali perintah Allah di dalam Al quran yg menunjukkan ikhlas dalam beribadah,
salah satunya adalah :
Surat Al bayyinah 5 :
Artinya “ Padahal tidaklah mereka
disuruh keculi hanya beribadah untuk kepada Allah….…”
Jelas dan tegas Allah
memerintahkan kita untuk mengikhlaskan ibadah kita hanya untuk Allah dan jangan
sesekali menyekutukannya. Sangat disayangkan, banyak orang yg masih beribadah
tidak ikhlas, mrk banyak yg masih beribadah meminta kepada selain Allah.
Meminta kepada Wali2, percaya kepada dukun2. Itu tentu bentuk pengingkaran
kepada ayat Allah. Padahal akibatnya sangat fatal jika kita beribadah tidak
ikhlas karena Allah.
Rosulullah dalam Hr Muslim,
mengingatkan
“ Ada 3 orang yg kelak pertama
kali masuk neraka. Mereka yaitu, Orang yang mempelajari Al quran dan
mengajarkannya, Orang yg berjihad dan orang yg rajin sedekah. Kelak orang yg mempelajari Al quran dan mengajarkannya akan dipanggil Allah, dan ditanya "kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan hebat, LEMPARKAN KE NERAKA. Kemudian di panggilah orang yg berjihad dan ditanya kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan Pemberani, LEMPARKAN KE NERAKA. Dipanggillah orang yg rajin bersedah kenapa engkau melakukan itu?" orang itu menjawab "Saya melakukan karena ingin mendapat ridhoMU". serentak Para Malaikat dan Allah berkata "DUSTA!! engkau melakukan itu karena ingin dikatakan dermawan, LEMPARKAN KE NERAKA
Maka tak heran, seorang ulama
besar syaikhul islam ibn taimiyah rahimatulullah berkata “ tidak ada yang aku
sulit lakukan selain niat”
Kadang bisa jadi, pada awalnya
niat kita bagus tapi kemudian berubah. Contohnya. Kita tekun sholat on time,
awalnya memang karena Allah, kemudian orang2 memuji “ wahh si fulan, hebat ya.
Jannn ibadahnya luar biasa”. Dipuji spt itu, kemudian kita menjadi besar hati,
dan sholatnya jika ada orang2, dibuat2 lama……..bacaannya surat panjang2. Biar
orang2 mengira dia khusuk. Nahh saat dia menjadi besar hati, dan kemudian
sholatnya bukan lagi karena allah tapi karena ingin dipuji oleh orang2.
Maka HATI2LAH DENGAN NIAT.
ITTIBA’
Rosul adalah utusan dari Allah.
Apa yg dilakukan rosulullah juga merupakan perintah dari Allah, perilaku
Rosulllah merupakan penjabaran dari apa yg ada di dalam Al quran. Dan
rosulullah itu tidak bertindak atau berbicara melainkan karena kehendak Allah
bukan nafsu pribadi. Apa dalil yg menunjukkan bahwa kita harus ibadah sesuai
tuntunan rosul??
Dalilnya
“Dan apa-apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa
yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”.[QS.
Al Hasyr : 7]Juga Sabda Rosulullah dlm Hr muslim
“Barang siapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada urusannya dari kami maka amal itu tertolak”. [HR. Muslim]
Sebuah contoh :
Dikisahkan seorang sahabat rosululah yaitu Abdulah ibn mas’ud ra. Beliau adalah salah seorang sahabat yg sering sebagai rujukan para sahabat lainnya, krn kedalaman ilmu beliau dalam ilmu tafsir, fiqih dll. Mk tak jarang tiap pagi sebelum beliau sholat subuh, orang2 yg mau bertanya udah ngantri di depan pintu.
Suatu saat
beliau mendapati sekelompok orang2 sedang duduk dimasjid, mereka duduk
melingkar dan ada seorang di tengah sebagai komando. Orang2 masing2 membawa
kerikil 100 buah. Orang yg ditengah memberi komando “bacalah subhanallah 100x”,
maka orang2 akan membaca, bgt seterusnya.
Ketika abdullah ibn mas’ud melihat, beliau langsung bertanya “ apa yang
sedang kalian perbuat?”
Org2 tsb menjawab” kami sedang
membaca takbir, tasmid, tahlil wahai amirul mu’minin”.
Dengan nada
tinggi, abdullah ibn mas’ud langusng berkata “ Celakalah kalian,
lihatlah……gerabah rosul masih ada, pakaian blum usang dan para sahabat
rosulullah masih pada hidup. Kenapa kalian tidak bertanya? Sungguh yg kalian
perbuat itu Cuma satu dari 2 hal : kalian
mengaku lebih pandai dari rosulullah atau kalian telah membuka pintu ke neraka.
Org itu berkata “ wahai abdullah
, kami tidak bermaksud buruk. Yg kami lakukan hanyalah kebaikan”
Liat contoh
diatas, bukankah membaca takbir, tahmid dan tahlil itu ibadah yg bagus. Bahkan
rosulpun menuntunkan kita agar membaca “subhanallah, alhamdulillah dan Allahu
akbar” setiap sesudah sholat. Tapi kenapa bacaan orang2 tersebut itu ditolak?
Sudah tentu penyebabnya bukan pd bacaannya,tapi cara nya yang tidak dituntunkan. Jadi Niat baik saja itu tidak cukup untuk melakukan ibadah.
Imam dari ke 4 madzab yaitu Imam abu hanifah, imam ahmad bin hambal, Imam maliki dan imam syafi'i, mereka memperingatkan hal yg senada " Jika kata-kataku ada yang tidak sesuai dengan sunnah rosulullah,maka TINGGALKANLAH"
itu menunjukkan betapa berhati-hatinya para ulama jaman dahulu terhadap ibadah-ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan rosul.
Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat, marilah kita kembali kaji semua ibadah kita. apakah sudah sesuai dengan syarat ibadah? Supaya kita jangan menjadi orang yg merugi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar