Rabu, 13 Agustus 2014

PUASA DI BULAN SYAWAL

Kita dituntut untuk serius dalam beramal, dengan harapan supaya amalan kita bisa diterima oleh Allah. Dan supaya amalan bisa diterima, kita harus mengikhlaskan ibadah kepada Allah serta harus sesuai dengan tuntunan Rosulullah. Jika seandainya kita sudah iklas dan melaksanakan sesuai dengan tuntunan rosululah, maka kita berserah diri kepada Allah. Sangat tidak layak seandainya kita berkeyakinan bahwa ibadah kita pasti diterima, Kenapa begitu?
-          Karena masalah diterima atau tidak amal kita itu hak preogatif Allah
-          Sehebat apapun ibadah yg kita lakukan pasti ada kekurangan karena manusia diciptakan sebagai manusia yg lemah (surat an nisa ; 28)
Namun begitu, kita dibolehkan untuk berbaik sangka pada allah.  Seperti firman Allah dalam sebuah hadis qudsi
Hr bukhari muslim (hadis qudsi )
Allah berfirman “ AKU tergantung bagaimana hambaKU berprasangka padaKU, jika hambaku berprasangka baik maka AKU akan baik, tapi jika hambaku berprasangka jelek maka AKUpun begitu”
Kita Memang tidak tau apa amalan kita diterima atau tidak, namun para ulama memberi petunjuk bahwa ada pertanda2 amalan kita diterima Allah.
Diantara tandanya adalah “Setelah kita beramal, kita akan langsung disertai dengan amal sholeh lainnya”.
Contoh, kita melakukan Qurban, nah….setelah itu kita tetap sedekah atau tidak? Kalau habis qurban kita tak melakukan sedekah2 lain, maka dikhawatirkan ibadah qurban kita tidak diterima. Terkait dengan Bulan Ramadhan, banyak sekali ibadah di bulan ramadhan spt Puasa, sholat, shodakoh, zakat, baca Al quran dll. Disini kita bisa melihat kaitannya pauasa romadhan dan puasa syawal, bahwa ini menjadi tolak ukur apakah kita setelah puasa ramadhan terus langsung dilanjutkan dengan puasa syawal? Jadi hikmahnya agar kita tidak berhenti berpuasa walaupun ramadhan sudah selesai.
Dalil puasa syawal
HR Muslim
Rosul bersabda, “ Barang siapa berpuasa ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan syawal, maka sungguh apa yg dia lakukan itu seperti pahala puasa sepanjang masa (1 tahun).”
Hr ibn khuzaimah sahih oleh al a’dhoi
Rosul bersabda, “ puasa bulan ramadhan itu pahalanya sama dengan puasa 10 bulan, sedang 6 hari di bulan syawal itu sama dengan puasa 2 bulan”
Bagaimana penjelasannya kok bisa berpahala 1 tahun? Puasa ramadan itu 30 hari, tiap kebaikan itu pahalanya dilipatkan 10x. Maka 30 hari x 10 = 300 hari/ 10 bulan. 6 hari puasa syawal x 10 = 60 hari/ 2 bulan. Sehingga jika ditotal puasa ramadan + puasa syawal = 360hari/12 bulan
“Seperti pahala puasa 1 penuh” itu kata sebagian ulama syafi’iyah yg dimaksud pahala puasa adalah pahala puasa wajib.
Fungsi lain dari puasa syawal adalah untuk menyempurnakan puasa Ramadhan. Krn kita manusia sangat lemah sehingga sangat mungkin puasa ramadhan kita tak sempurna
Hr ibn majjah sahih oleh syeh al albani
Rosul bersabda “ amalan yg pertama kali dihisab oleh Allah di hari kiamat adalah sholat wajib, seandainya sempurna maka ditulis sempurna, jika banyak kekurangannya maka Allah akan berkata “ coba periksa dalam buku catatan, apakan orang ini py sholat sunnah?” dan ini digunakan untuk menyempurnakan sholat wajibnya. Dan seluruh ibadah wajib diperlakukan seperti itu”
Maksudnya smua ibadah spt haji, shodaqoh, zakat, puasa dll itu juga harus dipelakukan seperti ibadah Sholat seperti hadis diatas. Oleh karena itu ini menjadi penting kita melaksanakan ibadah2 sunnah.
SAHIHKAH HADIS INI?
Ada beberapa orang yg meragukan kesahihan hadis muslim ttg keutamaan puasa syawal diatas.  Mereka berpendapat bahwa hadis muslim ttg puasa syawal diatas lemah dari sisi sanad maupun matan hadisnya. Bagaimana menjawabnya ? mari kita bahas satu persatu.
Sanad
Kt mereka didalamnya ada perowi yg bernama Saad bin said al anshori. Saad bin said dinyatakan dhoif oleh 2 ulama yaitu imam ahmad dan imam an nasai.
Jawabannya :
1.       Dari semua imam besar pakar hadis, yg menyatakan dhoif thd saad itu Cuma 2 orang, sedang ulama2 besar lain berpendapat baik. Seperti imam daruqutni, imam yahya ibn mail, imam ibn sa’ad, imam muslim dll yg jumlahnya sampai 7 orang.
2.       Saad bin said ini tidak sendirian yg meriwayatkan hadisnya, ada teman-teman saad dan mereka2 itu adalah teman2 saad yg hapalannya kuat, yaitu diantarannya adalah sofwan bin sulaim, , yahya ibn al anshori dll. Bahkan disebutkan ada sampai 20 orang yg meriwayatkan hadis ini.
3.       Hadis ini dinilai sahih oleh lebih satu ulama selain imam muslim, antara lain
Imam muslim, Imam At tirmidzi, imam  an nawawi ,imam al dimya’I,  imam al ala’i , imam al hafid ar iroqi, imam al kurtuby dan masih banyak imam besar yg lain.
Ulama kontemporer;  syeh al albani.
Matan hadis
Dalam hadis diatas disebutkan bahwa “ Puasa ramadan dan dilanjutkan dengan puasa syawal maka pahalanya sama dengan puasa 1 th penuh”. Padahal Nabi melarang orang yg berpuasa terus menerus selama satu tahun, nabi bersabda dalam hadis bukhari muslim.
Jawabnya :
1.       Jika sebuah hadis itu sahih maka tak mungkin 2 hadis itu akan berlawanan. Karena nabi memperolehnya dari Allah.
2.       Saat mengatakan “seperti puasa 1 tahun”, ini nabi sedang bicara pahalanya bukan perbuatan puasanya.
Perkataan imam Malik dalam kitabnya Al Mutho’
“ aku tak melihat seorangpun dari ulama yg puasa 6 bulan syawal, sehingga ulama tak mengajurkan karena takut itu adalah bid’ah krn takut ada org jahil yang menggabungkan puasa ramadhan dengan syawal”
Jawabannya :
1.       Bisa jadi imam malik belum mendengar hadis ttg puasa syawal
Krn tak ada ulama yang hapal seluruhnya hadis2 nabi.  Sehingga kata imam abdil bar “ mungkin imam malik belum mendengar ayat ini”.
2.       Bila kita sudah mendengar suatu hadis, maka kita tak boleh meninggalkan hadis itu hanya karena ada orang yang tak mengamalkan
3.       Mayoritas ulama mengamalkan puasa syawal itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar