Minggu, 28 September 2014

Romantisme Rosul kepada Istri-Istrinya




Rosul Adalah contoh yang paling baik. Bukan saja beliau adalah seorang rosul, tetapi beliau juga contoh seorang pemimpin yang baik, Panglima Perang yang tangguh,  Guru , pedagang dan suami yang baik bagi istri-istrinya. Seperti yang disebutkan oleh Allah dalam
QS Surat al Ahzab ; 21


Artinya “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Sehingga sangat patut jika kita menjadikan Rosulullah sebagai “model” dalam setiap kehidupan kita. Sangat disayangkan sebagian dari kita malah mengambil contoh dari orang lain yang tidak pasti kebaikannya.
Dalam berumah tanggapun Rosulullah adalah seorang suami yang sangat baik dalam memperlakukan istri-istrinya. Penuh dengan kemesraan dan cinta. Tapi bukan berarti rumah tangga rosulpun lepas dari pertengkaran. Tapi masalahnya bagaimana rosul dalam menyikapi sebuah konflik sehingga membuat rumah tangganya tetap harmonis. Ini yang insya Allah akan dibahas.
Rosul mencontohkan romantisme rumah tangganya dengan 3 cara :
1.       Romantisme dengan kata-kata
2.       Romantisme dengan perbuatan
3.       Romantisme ketika sedang Konflik.
Mari kita bahas satu persatu .
1.       ROMANTISME DENGAN KATA-KATA
Kata-kata bisa membuka keromantisan dalam rumah tangga. Coba kita bandingkan diri kita antara mendengar panggilan kasar dengan panggilan yang halus, tentu lebih terdengar sejuk di hati jika dipanggal dengan halus.
Hr bukhari muslim
Rosul bersabda “ Ungkapan yang baik adalah sedekah. Manusia yang paling baik dari kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan Aku adalah yang paling baik pada keluargaku”

Jadi sedekah itu bukan Cuma memberikan uang, barang atau yang semisalnya, berkata-kata yang baikpun merupakan sedekah dan mendapat pahala disisi Allah.
Rosul selalu memanggil istri-istrinya dengan panggilan-panggilan yang lembut, panggilan-panggilan sayang.

HR ibn Hajar dinyatakan sahih oleh beliau
Aisyah ra berkata “ suatu saat saya dipanggil Rosulullah di masjid, dan saat itu  ada anak2 habasyah sedang bermain2 di halaman masjid. Rosul berkata “ ya Khumairoh ( yg pipinya merah jambu), apakah engakau tak ingin melihat anak-anak bermain?”. Aisyahpun datang dan bersender pada rosulullah. (dalam riwayat lain dia bersender di pipi Rosulullah).
Rosul berkata “Apakah engkau sudah selesai?”
Aisyah menjawab” belum “
Selang beberapa saat, rosul pun kembali berkata
Rosul “apakah sudah selesai?”
Aisyah “ belum” sambil Aisyah terus bersender pada rosulullah. Rosulpun kemudian kembali bertanya “ Apakah sudah selesai?”
Aisyah “belum”
Kemudian aisyah berkata” aku begitu adalah untuk menunjukkan betapa istimewanya aku di sisi rosulullah.

Itulah perilaku rosulullah yang dengan sabar melayani istrinya aisyah, walau beliau begitu bermanja2 di depan umum tapi beliau tidak marah.
Diantara bentuk romantisme yang lain adalah MENGAJAK BERBICARA
Dalam sebuah Hr Bukhari, aisyah bercerita “ Nabi ketika bangun tidur setelah selesai melakukan sholat malam, beliau melihat aku apakah sedang tidur atau tidak. Jika aku sedang bangun maka beliau mengajak aku berbincang-bincang, Tapi jika aku sedang tidur maka nabi kembali tidur disisiku.”
Perlakukan rosul ini bukan semata2 kepada aisyah saja yang masih muda, tapi rosul memperlakukan sama kepada semua istri-istrinya.
Seorang sahabat lain juga menceritakan, Ibn Abbas suatu malam menginap di rumah Maimunah, salah satu istri rosululah. Ibn abbas melihat  Rosulullah menyempatkan berbincang-bincang dengan istrinya kemudian beliau tidur (HR Bukhari).
Perlu diketahui, Maimunah itu adalah istri rosul yang berusia lebih dari 60 th. Hadis ini membuktikan bahwa Rosul bersikap memperlakukan istri-istrinya sama saja. Namun dalam melakukan perbincangan itu yang penting itu adalah Kulitas bukan kuantitasnya. Mungkin waktu untuk berbincang tidak sering, tapi berkualitas, itu akan lebih baik daripada berbincang semalam suntuk tapi tak bermanfaat. Dan kita jangan sampai meremehkan Masukan dari Istri.

Dikisahkan ketika saat perjanjian Hudaibiyah, ketika itu para kaum mukminin sangat marah termasuk umar bin khatab terhadap perjanjian hudaibiyah yang menurut mereka itu merugikan kaum muslimin.  Mereka sudah ingin pergi untuk haji, dan mereka sudah membawa kambing dan  biasanya mereka memotong rambutnya. Tapi orang2 musrik itu melarangnya karena perjanjian tersebut. Rosul sudah menenangkan mereka dengan mencoba berkata “Aku adalah hanya rosul yang menjalankan perintah”.  Tapi mereka tetap marah. Maka turunlah perintah dari Allah agar mereka tetap memotong domba yang mereka bawa dan memotong rambutnya. Rosulpun segera memerintahkan pada kaum muslimin untuk memotong dombanya dan mencukur rambutnya. Namun sampai 3x Rosul memerintah, mereka tetap tidak mau melaksanakan. Dengan perasaan jengkel, beliau masuk ke tenda dan disitu ada Ummu Salamah. Ummu salamah melihat rosul raut mukanya jengkel kemudian menanyakan masalahnya, kemudian rosulpun menceritakannya. Ummu salamah kemudian berkata “ kalau engkau ingin dipatuhi, keluarla dan jangan bicara pada siapapun. Sembelihlah domba dan cukur rambutmu”.
Rosulpun kemudian menjalankan apa yg disarankan oleh istrinya, beliau keluar tenda dan tanpa bicara pada siapapun, menyebelih domba dan mencukur rambutnya.
Baru setelah para sahabat melihat itu, mereka pada berbondong2 menirukan perbuatan rosulullah.

Itulah contoh rosul, belau tidak malu atau gengsi untuk menerima masukan dari istri. Walau beliau adalah seorang rosul, tapi jika masukan istri itu baik beliau akan dengan senang hati mendengarkannya.

2.       ROMANTISME DENGAN SIKAP
Berdasarkan penelitian, romantisme dengan sikap itu mempunyai pengaru 65% kepada kemesraan dibandingkan dengan romantisme kata2 yang hanya 35%.
Keromantisan Rosulullah dalam sikap beliau banyak sekali ditunjukkan dalam hadis2.

Ketika Masuk ke Rumah :
Aisyah berkata “ Rosulullah ketika masuk ke rumah yang pertama kali dilakukan adalah bersiwak.” Hr muslim
Ini adalah adab yang sangat bagus ditunjukkan rosulullah. Banyak orang yang ketika mau pergi kerja, pakai minyak wangi tapi ketika pulang untuk menemui istrinya, mereka santai saja. Sedang Rosul beliau membersihkan mulutnya, supaya segar ketika bertemu istrinya.

Ketika Memasak di dapur
Aisyah berkata “ Rosulullah shalallahu ‘allaihi wa sallam sibuk membantu istrinya dan jika tiba waktu shalat maka iapun pergi menunaikannya” (Hr bukhari).

Urwah bertanya kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apa yang diperbuat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu di rumah?”, Aisyah menjawab, “Ia melakukan seperti yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sandalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air di ember.”
Dalam Syama’il karya At-Tirmidzi terdapat tambahan, “Dan memerah susu kambingnya…”

Ketika dimeja makan
Hr bukhari
Rosul bersabda “ Tidaklah engkau memberi nafkah karena lillahi ta’ala akan mendapat pahala meskipun itu menyuapi  makan pada istri”
Aisyah bercerita “ Saya itu kalau minum dan menaruh gelasnya, maka rosulullah akan mengambil gelas itu dan mencari bekas bibir saya di gelas dan minum ditempat itu. Kadang saya makan daging dan saya letakkan, kemudian rosul mengambil dagingnya dan makan di bekas gigitan saya. “ Hr ibn Hibban dinyatakan sahih oleh Al Arnauth
Subhanallah…….sungguh sangat luar biasa apa yang dicontohkan oleh rosulullah, mungkin saja sangat amat langka itu dilakukan atau dipraktekkan oleh suami-suami di jaman sekarang. Padahal nabi itu bukan Cuma presiden, tapi lebih dari itu. Beliau adalah rosul utusan Allah.
Abu hurairoh berkata, “ rosulullah itu tidak pernah mencela sedikitpun masakan yang dimasak oleh istri-istrinya. Jika beliau mau maka akan dimakan, tapi jika tidak  maka akan ditinggalkan.”
Jadi beliau tidak lantas marah2 karena masakannya kebanyakan garam, ga enak.

Ketika di Kamar tidur
Kamar tidur itu bukan monopolil hanya untuk urusan ranjang saja, bukan Cuma masalah hubungan intim.
Aisyah bercerita “ Rosulullah ketika setelah sholat Ashar, beliau mengunjungi semua istri-istrinya, dan ketika masuk ke kamar istrinya, beliau mendekatinya (memeluk, membelai, mencium). Dan Saya terbiasa menyisir rambut Rosulullah HR Bukhari
Dlam hadis ini jelas bahwa rosul di dalam kamar itu tidak Cuma melakukan hubungan intim, tetapi juga membangun kemesraan dengan cara lain.

Aisyah bercerita “ terkadang rosul itu meletakkan tangannya di pangkuanku sambil membaca Al quran dan saat itu saya sedang dating bulan”
Kepada istri yang lain pun rosul melakukan.
Ummu salamah bercerita “ Pada suatu hari ketika saya sedang tidur dengan rosulullah dalam satu selimut, tiba-tiba saya datang bulan. Maka saya pelan-pelan turun dari ranjang dan memakai pakaian khusus datang bulan. Rosul melihat dan bertanya “ apakah engkau sedang datang bulang?”
Ummu salamah menjawab “ iya”
Rosul berkata “ sini tidur lagi disini”
Dan sayapun kembali tidur dengan rosul dalam satu selimut
HR muslim

Ketika sedang di kamar mandi
Bahwa Ummu salalamah dan Rosulullah mandi bersama dalam satu ember karena mereka dalam keadaan junub. (HR muslim)

Sebelum ke masjid
Aisyah bercerita : “ bahwa rosulullah mencium istrinya dan berangkat ke masjid tanpa berwudhu lagi.” Hr tirmidzi sahih oleh ibn hibban dan syeh al albani

Mengantar istrinya
Shofiah bercerita, “ suatu hari nabi sedang berada di masjid dengan beberapa istrinya termasuk saya. Rosulpun berkata “ wahai sofiyah jangan terburu-buru, saya akan mengantar kamu pulang ke rumah”.Hr bukhari

Ketika bepergian
Walau Rosul mempunyai beberapa istri, tapi beliau sangat adil kepada semua istrinya. Bahkan untuk urusan bepergian, nabi bergilir mengajak para istrinya. Tidak cenderung ke salah satusaja.
Aisya bercerita “ Ketika rosulullah akan bepergian, maka beliau mengundi istri2nya, siapa yang akan ikut”

Dari Anas bin Malik, “Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi Khaibar, tatkala Allah mengilhamkan rasa tengan dalam jiwanya untuk menaklukkan benteng Khaibar, sampai sebuah kabar kepada beliau tentang kecantikan Shafiah bin Huyai bin Akhthab dan suami Shafiah pada saat itu telah tewas dengan usia pernikahan mereka yang masih dini. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pun meminangnya untuk menjadi istrinya. Kemudian beliau mengadakan perjalanan pulang menuju Madinah.” Anas melanjutkan, “Aku melihat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mempersiapkan kelambu di atas unta untuk Shafiah lalu beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam duduk di dekat unta lalu meletakkan lutut, lalu Shafiah menginjakkan kakinya di atas lutut beliau untuk naik di atas unta.” Adakah seorang suami yang mungkin berbuat hanya setengah dari usaha yang dilakukan Rasulullah, seperti membukakan pintu mobil untuk sang istri, membawakan belanjaannya, dsb. Tentunya hal ini tidak banyak kita dapati.

Maka tak heran, keluarga rosulullah itu sangat harmonis begitu juga para istri2 beliau.

Pada suatu hari Aisyah diajak rosul untuk berpergian. Dalam tengah perjalanan, Rosul mengajak Aisyah untuk lomba lari (dalam riwayat lain, rosul memerintahkan para sahabatnya untuk pergi dahulu). Dan saat lomba itu dimenangkan oleh aisyah karena saat itu masih ramping.
Di lain waktu dalam suatu perjalanan, Rosul kembali mengajak aisyah untuk lomba lari, dan kali ini dimenangkan oleh rosulullah. Kemudian Rosul berkata “ Satu Sama”. Hr abu dawud dinyatakan sahih oleh syeh al albany.

Anas bin malik bercerita “ ada tetangga rosulullah, dia orang Persi. Jika memasak Gule rasanya sangat enak. Suatu saat Rosul diajak untuk makan gule di rumah orang itu
Orang persi “ maukah engkau makan gule dirumahku?”
Rosul bertanya “ Apakah aisyah diundang?”
Orang persi “ tidak wahai rosul”
Rosul menjawab “ ya sudah, aku tak usah datang”
Dilain waktu, orang persi itu mengundang rosulullah kembali
Orang persi “ maukah engkau makan gule dirumahku?”
Rosul bertanya “ Apakah aisyah diundang?”
Orang persi “ tidak wahai rosul”
Rosul menjawab “ ya sudah, aku tak usah datang”
Baru pada ajakan ketiga rosulullah mau
Orang persi “ maukah engkau makan gule dirumahku?”
Rosul bertanya “ Apakah aisyah diundang?”
Orang persi “ ya wahai rosul”
Maka rosul pergi ke rumah orang itu dengan aisyah. (HR Muslim)

3.       ROMANTISME SAAT KONFLIK
Hr bukhari
Anas bin malik bercerita “ suatu hari rosulullah berada di salah satu Istrinya dan sedang menerima tamu. Kemudian Istri rosul yang lain mengirim makanan ke rosulullah. Ketika pembantu rosul akan memberikannya, yang satu itu marah , dia menepis piring makanan itu sampai jatuh dan pecah. Rosulpun memunguti makanan-makanan yang jatuh dan pecahan piringnya, dan berkata pada tamu “ya tamukku, istriku lagi cemburu”. Rosul kemudian mengambil pirng baru dan menyerahkannya untuk mengganti piring yang pecah.”
Lihat Rosulullah menghadapi kecemburuan istirnya, Rosul tidak lantas ikut marah. Padahal beliau sedang menemui tamu-tamunya. Apa JadInya jika itu terjadi pada kita? Pasti kita sudah ikut-ikut marah karena perilaku istri yang cemburu itu.

Hr ahmad sahih oleh al albani
Pada suatu hari abu bakar ikut ibunya pergi ke rumah rosulullah. Sesampainya di depan pintu, abu bakar mendengar aisyah sedang “mengangkat” suaranya kepada rosulullah. Setelah abu bakar dipersilahkan masuk, maka abu bakar langsung berkata “ Wahai putri  Umuruman(ibu aisyah), beraninya mengangkat suara kepada rosulullah, sambil abu bakar mencoba mencubit putrinya.” Tapi Rosulullah malah menghalang-halangi dan melindungi aisyah. Setelah abu bakar pulang, rosulullah menenangkan aisyah “  ya sudahlah..sudah, bapakmu sudah pulang”.
Di lain waktu abu bakar kembali ke rumah rosulullah dan mendengar rosul sedang bercanda dengan aisyah. Maka begitu abu bakar masuk, dia berkata “wahai rosul, ikutkan aku dimasa damai ini, sebagaimana aku ikut dimasa perang itu”

Ali bin abi tholib, jika tertimpa masalah, dia memilih pergi dari rumah dibandingkan bertengkar. Suatu saat rosul mendapati ali sedang tidur dimasjid, maka rosul tahu bahwa ali sedang ada masalah dengan Fatimah putri beliau.

Itulah sikap yang dicontohkan oleh Rosulullah dalam berumah tangga, ditengah-tengah kesibukan sebagai Pimpinan, rosul, Panglima perang, Guru, juga Suami dari beberapa istri. Beliau tetap memuliakan istri-istrinya. Semoga ini semua bisa menjadi contoh bagi kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar