Kita patut memprihatinkan dengan
banyak sekali kasus korupsi yang terjadi di negeri kita, padahal negara kita
adalah negara muslim terbanyak. Dan ternyata konon negara kita menduduki
rangking no 5 negara terkorup dari 146 negara. Bahkan yang lebih mengenaskan
lagi, mereka yang tertangkap korupsi adalah mereka yang rajin sholat? Ada apa
dengan sholat mereka? Bukankah dalam
Surat al ankabut;46
Artinya “Tegakkanlah sholat, sesungguhnya sholat bisa menghalangi perbuatan keji dan
munkar”
Ini baru kita liat dari satu sisi
yaitu korupsi, belum dari sisi lain. Misalnya perbuatan syirik. Sekarang kita
lihat coba, fenomena di negara kita, sangat banyak orang yang percaya pada
dukun atau jimat2. Dan mereka –mereka yang melakukan itu tidak jarang orang
yang rajin sholat dan mungkin bahkan sebagian mereka adalah orang yang
ditokohkan.
Ada pertanyaan yang muncul ;
“MENGAPA MEREKA YANG SHOLAT ITU
MASIH SAJA MELAKUKAN PERBUATAN2 SEPERTI DIATAS?”
Mari kita kaji satu persatu,
Sholatnya itu sendiri adalah benar karena dari Allah yang salah tentu adalah
mereka tidak menghadirkan hati mereka dalam sholat. Karena sholat itu bukan
hanya gerakan2 lahir aja, bukan Cuma sujud, ruku, duduk, kalau seperti itu apa
bedanya dengan senam kesegaran jasmani?? Inilah salahnya, mereka melakukan
sholat tanpa menghadirkan hatinya.
Tidak jarang pada saat bulan
ramadhan, maka akan terjadi perlombaan sholat tarowih. Masjid yang paling cepat
selesai dalam sholat tarowih pasti akan laris dan banyak jamaahnya. Penulis
sendiri pernah mengalami hal terserbut, dan memang sangat cepat, belum sempat
bacaan selesai sudah ruku atau sujud. Dan ketika selesai salam, memang keringat
keluar deras dari tubuh karena sholatnya hanya tak ubahnya seperti Senam
Kesegaran Jasmani.
Padahal jika kita mencermati
perintah tentang sholat baik dihadis atau di ayat al quran, akan kita dapati
“tegakkanlah sholat”
Surat Thoha;14
Artinya ;”tegakkanlah sholat
untuk mengingatKU”.
Hadis Bukhari muslim
Ketika rosul memaparkan rukun islam, Rosul bersabda, “ islam dibangun oleh 5 perkara, mentauhidkan
Allah, Menegakkan sholat ………………………”
Disini setiap perintah sholat
selalu di ikuti dengan “menegakkan sholat”
Ibnu abbas dinukil oleh imam at
thobari dalam tafsirnya
Ibnu abbas ra, menegakkan sholat
artinya menyempurnakan ruku dan sujud. Kemudian dia menyempurnakan dalam
membaca dan khusuk dalam sholat dan bertotalitas didalam melaksanakan.
Sholat itu bukan Cuma gerakan
lahiriah saja, tapi ada amalan batinnya. Ini bukan berarti gerakan lahir tidak
penting, tapi jangan sampai kita terlalu fokus pada gerakan lahiriah saja tapi
tidak memperhatikan sisi amal batinnya.
Inilah yang sering
terlupakan, yaitu ruh dari sholat itu
atau khusyu dalam sholat.
Imam ibnu qoyim al
jauziyah“sholat tanpa khusyu seperti tubuh tanpa nyawanya”
Jika sholat itu sudah tanpa nyawa
lantas apa gunanya? Itulah banyak yg sudah mengaji sudah sholat dengan tekun
tapi perilakunya tetap buruk. Audzubillahi mindzaliik.
Ada juga perilaku sebagian orang
yang sangat tidak memperhatikan sholat lahirnya, jangankan amal batinnya.
Mereka sholat hanya seperti rutinitaas saja, sholat tidak on time pada saat
akhir waktu. Mereka selalu menunda-nunda sholat. Karena terlalu hafalnya bacaan
sholat, mereka sholat dengan pikiran yang melayang2 kemana2. Dan mengucapkan
bacaan dengan cepat bagaikan membaca mantra-mantra. Maka tidak heran orang
seperti itu tidak merasakan maknanya sholat.
Banyak contoh-contoh sholat
khusuk yang dilakukan oleh ulama-ulama besar, diantaranya adalah
Kisah ahli ibadah : Hakim al
ahsom wafat 237H diceritakan oleh imam adz dzahabi
Pada suatu hari seorang bernama
isom ibn yusuf mendatangi majlis hakim al ahsom utk berdiskusi, kemudian
bertanya pada hakim al ahsom “bagaimana kamu sholat?”
Hakim berkata “seandainya tiba
waktu sholat, aku langsung berwudu. Dan aku berwudu lahir dan batin”
Isom bertanya “apa itu wudhu
lahir batin?”
Hakim menjawab,” Wudhu secara
lahir adalah aku membasuh anggota tubuhku seperti yang sudah diketahui
semuanya, sedang wudhu secara batin adalah aku berusaha untuk membersihkan
anggota tubuhku dengan tobat dan aku menyesal pada Allah seerta melepaskan kecintaan
pada dunia pujian makhluk serta jabatan.
Selanjutnya aku melangkahkan
kakiku ke masjid, saat sholat ditegakkan aku bentangkan tubuhku menghadap
ka’bah. Kemudian aku berdiri diantara kebutuhanku dan kecemasanku sementara aku
meyakini Allah melihatku, Surga di kananku, neraka dikiriku dan malaikat maut
di belakangku. Dan saat itu seakan2 aku meletakkan kakiku di atas titian
jembatan yang mengantarkan ke surga, dan aku merasa menghadirkan perasaan di
hatiku seakan2 ini adalah sholat terakhirku kemudian aku berniat dan bertakbir
dengan ikhsan. Aku membaca dengan penghayatan, kemudian aku nikmati bacaan
tersebut. Kemudian aku ruku dengan tawadu’ pada Allah dan aku sujud dengan
ketundukannku pada allah, aku bertasyahud dengan pengharapan dan aku mengucapkan
salam dengan keikhlasan.
Inilah cara sholatkku sejak 30
tahun lalu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar