A.
Doa berjamaah
Sudah menjadi
kebiasaan umum di dalam masyarakat indonesia bahwa setelah sholat wajib, maka
imam membaca doa dan diamini oleh para jamaah. Kebiasaan ini seolah telah
mengakar di dalam masyarakat sehingga jika ada orang yang tidak melakukannya
seolah menjadi aneh. Padahal kita belum tahu, apakah itu disunahkan oleh
rosul? Itu yang akan kita bahas bersama,
supaya semua amal yang kita lakukan tidak menjadi sia-sia belaka karena kita
melakukan amalan yang tidak ada tuntunannya.
Seorang imam
shalat memang wajib diikuti tapi Cuma sampai selesai shalat , adapun yang
dilakukan sesudah salam, makmum tidak wajib mengikutinya. Seperti sabda
rosulullah berikut ini
Dari anas bin malik, dia berkata;”Rosulullah
sholallahu ‘alaihiwassalam suatu hari mengimami kami. Setelah selesai shalat
beliau menghadapkan wajahnya kepda kami lalu bersabda; “Wahai manusia,
sesungguhnya aku adalah imam (shalat) kamu, maka janganlah kamu mendahuluiku
dengan ruku’sujud, berdiri, atau salam!”. (HR muslim, no.426)
Dalam hadis
diatas rosulullah jelas menyuruh kita untuk mengikutinya sampai salam saja atau
selesai sholat. Tidak ada perintah untuk mengikuti berdoa berjamaah setelah
shalat.
Rosulullah
mengajarkan untuk melakukan doa sendiri-sendiri jika setelah shalat.
Dari al – Bara’ ra, dia berkata: “kami (para
sahabat) dahulu, jika melakukan shalat di belakang Rasulullah Shalallahu
‘alaihiwassalam, kami suka berada di sebelah kanan beliau, karena beliau akan
menghadapkan wajahnya kepada kami”. Al Bara’ juga berkata :”Aku pernah
mendenger beliau berdoa; “Wahai Rabb-ku, jagalah aku dari siksaMU pada hari
Engkau membangkitkan atau mengumpulkan hamba-hambaMU” (HR Muslim, no 709)
Jelas sekali
bahwa Rosulullah itu berdoa sendiri setelah sholat, karena beliau mengatakan
“JAGALAH AKU” sehingga itu adalah doa untuk diri sendiri.
Memang ada
sebagian ulama yan menyukai doa berjamaah setelah shalat, namun sesungguhnya Rosulullah tidak pernah melakukan doa
berjama’ah setelah memimpin shalat. Dan petunjuk Nabi adalah sebaik-baik
petunjuk.
Syaikhul Islam
ibnu Taimiyah berkata ; “al hamdulillah
nabi dan para makmum tidak pernah berdoa bersama setelah shalat lima waktu,
sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang setelah shalat subuh dan ashar. Dan
hal itu tidak pernah diriwayatkan dari seorangpun (Ulama salaf), juga tidak ada
seorangpun dari para imam (imam ahmad, imam syafii, imam ibnu hambal,dan imam
maliki) yang menyukainya.
B. Berjabat
tangan sesudah sholat.
Berjabat tangan
itu dianjurkan ketika bertemu dan keutamaannya akan menggugurkan dosa orang
islam yang berjabat tangan tersebut. Adapun kebiasaan jabat tangan setela
sholat, maka halini di ingkari oleh banyak ulama.
Imam Al ‘Izz bin
Abdis salaam rakhimatulullah berkata;” Berjabat tangan setelah shalat subuh dan
ashar termasuk perkara yang bid’ah, kecuali bagi orang yang baru bertemu. Dan
kebiasaan nabi setelah salam adalah melakukan dzikir-dzikir yang disyariatkan
dan beristighfar 3x, kemudian pergi.
Imam Al-Laknawi
rokhimatulullah berkata :”Sesungguhnya mereka (para ulama) telah bersepakat
bahwa jabat tangan ini (yakni setelah shalat) tidak ada dalilnya dari syariat.
Kemudian mereka berbeda pendapat tentang makruh dan mubah.
Jalan tengahnya
adalah jangan kita memulai untuk melakukan salam, tapi jika ada orang yang
meminta bersalaman, kita layani.
Sumber : majalah
As Sunah Edisi 05 Sya’ban 1430 H
berdoa itu dianjurkan, tidak ada larangan mengkhususkan waktunya. hanya orang bodoh yg melarang orang berdoa dengan dalil yg tidak ada. apa yg sdh dia anjurkan secara umum, maka tetap kebaikan bila dilakukan, sehingga ada larangannya.
BalasHapuskita berusaha jangan mempermudah kerja setan yang menjauhkan umat dari berdo'a kepada Allah SWT.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMkst sy habis sholat sunnah badyah
BalasHapusPendapat saya cukup jelas apa yg telah di jabarkan Nbi saw dan sahabatsahabatNya itu bisa kita jalankan sebab kita adalah hamba dan kita ada pemimpin yaitu Rosullulah maka bagiku mengikuti cara Beliau itu sangat yg saya inginkan dalil dan sunnahNya
BalasHapus