Dzikir juga merupakan salah satu ibadah yang amat diutamakan dalam Islam. Karena itu banyak ayat dan hadits yang memotivasi kita untuk berdzikir.
Di antaranya: firman Allah jalla wa ‘ala,
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: “Para laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir
mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
yang besar”. QS. Al-Ahzab: 35.Juga firman-Nya,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا .
وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا . هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ
وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ
بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا . تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ
وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah kepada Allah,
dengan mengingat-Nya sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya
pada waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kalian
dari kegelapan kepada cahaya. Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang
yang beriman. Penghormatan untuk mereka (orang-orang mukmin itu) ketika
mereka menemui-Nya ialah, “Salam”, dan Dia menyediakan pahala yang
mulia (surga) bagi mereka”. QS. Al-Ahzab: 41-44.Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
“أَلَا
أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ،
وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ
الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ
فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ؟” قَالُوا: “بَلَى”
قَالَ: “ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى”.
“Maukah kalian kuberitahukan amalan yang paling utama, yang paling
dicintai Allah, yang paling tinggi di derajat kalian, yang lebih utama
dari berinfak dengan emas dan perak, serta lebih utama dibanding kalian
berperang dengan musuh lalu kalian memenggal leher mereka, dan mereka
memenggal leher kalian?”.“Tentu wahai Rasul”, sahut mereka (para sahabat).
“Dzikrullah”, lanjut Nabi shallallahu’alaihiwasallam. HR. Tirmidzy (hal. 766 no. 3377) dari Abu Darda’ radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albany.
@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga,28 Syawal 1432
Tidak ada komentar:
Posting Komentar